Rabu, 26 Juni 2019

Cara Memeriksa Foto Hoax

      Jika Anda peselancar dunia maya atau pengguna sosial media pasti sering mendapatkan aneka foto atau gambar bohong (hoax) membuat kira harus berhati-hati sebelum menyebarkan kabar tersebut. Kehati-hatian diperlukan agar kabar yang belum tentu benar tersebut tidak tersebar semakin luas.
Jika Anda serius pengguna sosial media pasti sangat terganggu pada saat aksi demonstrasi 22 Mei 2019 di kantor Bawaslu. Pasti ikut mengeluhkan tidak bisa mengirim foto dan video di aplikasi WhatsApp dan Facebook, dan akses Instagram. Ternyata, masalah itu bukan disebabkan tumbangnya server mereka, melainkan ada pembatasan yang dilakukan pemerintah terhadap fitur-fitur tersebut. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memutuskan untuk membatasi sejumlah fitur di aplikasi media sosial dan pesan instan.
 Pembatasan dilakukan pada platform, fitur fitur medsos, dan messaging system baik download ataupun upload dalah upaya menghambat penyebaran hoax dan provokasi. Berbagai kajian terbukti penyebaran hoax dengan format file picture dan move picture serta grafis sangat mudah dipercayai oleh komunikan. Meskipun Kominfo memiliki mesin crawling AIS yang dapat mendeteksi konten-konten negatif secara langsung di situs dan media sosial, dan akan langsung menghapusnya. Tetapi untuk penyebaran konten negatif di aplikasi pesan sulit untuk dideteksi oleh mesin tersebut, apalagi WhatsApp yang menerapkan sistem keamanan end-to-end encryption.
Produksi hoax dan hate speech yang menggunakan transaksi elektronik memang tidak mudah dihentikan di alam keterbukaan informasi. Padahal sejak tahun 2008, pengaturan dan tata kelola informasi sudah ditetapkan dalam Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, kemudian UU No.19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Pelaku hoax atau hate speech selama proses pemilu tahun 2019 relatif banyak dengan melibatkan beberapa figur pesohor. Sebutlah misalnya Ratna S, Ahmad Dani, dan sebagainya. Prilaku pesohor dalam penyebaran hoax dan hate speech memang lebih efektif karena merupakan influencer yang banyak difollow atau mendapatkan suscribe. Mereka ini  digunkan dalam propaganda politik karena akan menimbulkan bandwagon efect yang lebih instant.

Pelaku hoax atau hate speech selama proses pemilu tahun 2019 relatif banyak dengan melibatkan beberapa figur pesohor. Sebutlah misalnya Ratna S, Ahmad Dani, dan sebagainya. Prilaku pesohor dalam penyebaran hoax dan hate speech memang lebih efektif karena merupakan influencer yang banyak difollow atau mendapatkan suscribe. Mereka ini  digunkan dalam propaganda politik karena akan menimbulkan bandwagon efect yang lebih instant.
 Tentu ada masih ingat kasus hoax pada pemilu 17 April lalu. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengumpulkan sejumlah peredaran hoaks massif yang berkaitan dengan Pemilu 2019
-       Foto Kompak Penonton yang Acungkan Salam Dua Jari di Millenial Road Safety Festival, padahal kegiatan Millennial Road Safety Festival tidak ada kaitannya dengan politik, baik pileg maupun pilpres. Program tersebut dilaksanakan dalam rangka mengkampanyekan dan mensosialisasikan keselamatan berlalu lintas khususnya kepada generasi millenial dan masyarakat pada umumnya
-       Perhitungan hasil Quick Count di Metro TV Prabowo menang. Beredarnya  postingan di media sosial menampilkan tayangan hasil Quick Count hasil Pemilihan Umum 17 April 2019 pada laman berita Metro TV. bahwa suara terbanyak ada pada Pasangan Calon nomor urut 02, yaitu Pasangan Prabowo-Sandi, padahal itu adalah kesalahan teknis terdapat perbedaan data grafis dengan election ticker yang muncul di layar
-       Hoax terhadap lembaga survey yang dituduh memihak, faktanya 40 lembaga survey yang terverifikasi tersebut salah satunya adalah Penelitian dan Pengembangan Kompas, Indo Barometer, Charta Politika Indonesia, Poltracking Indonesia.jadi 4 lembaga survei yang ada dalam postingan tersebut adalah termasuk lembaga survei yang terverifikasi dan bukan Timses Jokowi
-       6.000 TPS di Bekasi dan Prabowo Menang yang dipost akun Twitter @m_mirah, atas nama Mirah Sumirat menulis bahwa Prabowo-Sandi menang telak di Bekasi. Melalui cuitan yang diunggah pada 17 April 2019, ia menyampaikan kemenangan telak Prabowo-Sandi di Bekasi. Faktanya di Bekasi hanya terdapat 3030 jumlah TPS bukan 6000.
-       Adanya Video berdurasi hampir satu menit menampilkan petugas KPPS yang mengatakan bahwa sejumlah surat suara telah tercoblos untuk pasangan nomor urut 1, Jokowi-Ma’ruf Amin. Faktanya, dilansir dari detiknews.com surat suara yang disebut bukan tercoblos melainkan rusak. Hasanudin sebagai Panwas Kelurahan Nyamplungan menjelaskan, "Ada lima lembar surat suara untuk pilpres yang rusak tapi ini sudah clear oleh saya sebagai panwas dan dibantu oleh pengawas TPS. Saksi yang hadir anggota KPPS dan PPK mengklarifikasi membuktikan bahwa surat suara tersebut memang rusak"
-       Hoax soal Sandiaga diusir Prabowo, isu itu dihembuskan bahwa Sandiaga Uno diusir oleh Prabowo lantaran tidak setuju dengan adanya deklarasi kemenangan dan sujud syukur di rumah Kertanegara. Tim Sandiaga, Yuga Aden, menuturkan bahwa ketidakhadiran Sandiaga Uno adalah lantaran Sandi dalam keadaan sakit.
-       Hasil Exit Poll TPS di Luar Negeri menunjukan kemenangan mutlak 02 Di Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand. Buat grup WA di setiap jenjang penjumlahan C1 dari kecamatan sampai KPU Daerah, merekap bersama hingga hasil penjumlahan dapat diketahui hari itu juga, untuk menjaga kesesuaian hasil di TPS dengan rekapitulasi akhir oleh KPU, faktanya KPU tidak mengatur regulasi mengenai exit poll hasil pemilu luar negeri.

TIPS DETEKSI FOTO HOAX VIA GOOGLE
Penggunaan foto atau gambar serta video membuat peredaran hoax tumbuh subur dan menjadi asupan setiap saat. Penerima gambar dan foto hoax akan lebih mudah terpapar hoax daripada hoax yang berupa tulisan panjang, apalagi yang mencantumkan kalimat ajakan, ‘sebarkan sebanyak-banyaknya’. Begitu pula penyebaran video melalui kanal video youtube yang sudah diedit dan disulihsuarakan, itu sangat mudah disantap oleh komunikan yang dangkal dalam literasi media.
Untuk mencegah kita termakan hoax, ada cara mudah untuk mengecek apakah suatu informasi yang dicantumkan pada foto atau gambar otentik atau tidak. Anda dapat menggunakan Google Images untuk melakukannya. Google Images yang sudah diperkenalkan sejak Juli 2001 ini memiliki perpustakaan (library) gambar yang komprehensif sehingga Anda bisa mengetahui apakah suatu gambar/foto adalah benar atau hanya hoax semata.
Cara yang bisa dilakukan untuk mengecek kebenaran suatu gambar melalui Google adalah:
1. Buka laman Google Images.
2. Klik ikon kamera di bagian kotak search boks.
3. Ketikkan tautan (url) dari suatu gambar yang akan dicek keasliannya. Metode lain adalah dengan mengunggah foto yang akan dicek.
4. Akan muncul hasil pencarian di mana situs pertama yang menggunggah foto tersebut berada di posisi teratas.
5. Akan terlihat naskah foto yang menerangkan kebenaran gambar tersebut.
5. Kroscek hasil pencarian dengan situs berita yang kredibel menggunakan kata kunci yang sesuai.


TEKNIK PROPAGANDA POLITIK PADA PEMILU 2019



 Jika anda mendengarkan kata 'propaganda', maka terbersit di kepala kita mengenai sebuah kerja ilmu komunikasi. Propaganda adalah metode komunikasi persuasif yang dilakukan secara berencana, sistematis, psikologis, dan berulang-ulang, berupaya mengubah sikap, opini, atau perilaku seseorang atau publik. Propaganda sangat berkaitan dengan kampanye, periklanan, pemasaran, sosialisasi, insinuasi, dan sebagainya.
Ada beberapa definisi tentang propaganda, seperti Sastropoetro (1991:34), bahwa Propaganda adalah suatu penyebaran pesan yang terlebih dahulu telah direncanakan secara seksama untuk mengubah sikap, pandangan, pendapat dan tingkah laku dari penerima/komunikan sesuai dengan pola yang telah ditetapkan oleh komunikator. Sedangkan menurut Laswell (1927), propaganda adalah alat pengontrol bagi opini publik yang menjadi sasaran propaganda.
Propaganda berasal dari bahasa Latin propagare yang artinya mengembangkan atau memekarkan. Atau propaganda berasal dari nama suatu kegiatan penyiaran agama Katolik, yakni “Sacra Conregatio de Propaganda Fide” atau Majelis Suci untuk Menyebarkan Kepercayaan, yang dilakukan oleh Paus Gregorius XV di Roma pada 1622.  Konotasi positif propaganda menjadi negatif akibat ulah pemerintahan fasis Jerman, Italia, dan Jepang semasa Perang Dunia II, yang mengoperasikan teknik propaganda dalam ajang politik militer.
Penggunaan istilah propaganda kini banyak dihindarkan, tetapi sebagai metode komunikasi tetap dilancarkan, antara lain dalam bentuk periklanan di bidang perdagangan. Karena dipandang sebagai metode yang cukup ampuh, maka propaganda banyak digunakan dalam kegiatan humas, terutama humas perusahaan dan kegiatan politik. Sebagai contoh adalah penggunaan varian teknik propaganda dalam Pemilu dan Pemilihan Presiden tahun 2019.
Setelah kita sepaham dengan definisi propaganda, maka perlu diketahui 7 Teknik Propaganda yang diajukan oleh Alfred McClung Lee & Alizabeth Briant Lee, sebagai berikut:
1.    Name Calling, teknik ini adalah ‘penjulukan’ yaitu memberikan label buruk pada sesuatu gagasan/orang/lembaga supaya sasaran tidak menyukai atau menolaknya. Teknik kampanye dengan Name Calling,  berbeda dengan kampanye hitam (black campaign) yang cenderung menimbulkan rumor atau fitnah.  Name Calling, adalah teknik kampanye anjuran yang sifatnya mengandung ancaman keburukan bagi khalayak. Contohnya kampanye yang ditujukan kepada pemiih dengan menyebutkan, “kegagalan pembangunan karena kegagalan memilih calon pemimpin", atau “jika Anda tidak memilih pemimpin yang sederhana maka kekayaan negara akan terancam!”. Kedua pesan tersebut mengandung ancaman bagi komunikan atau publik yang dituju.
2.    Glittering Generality, teknik ‘iming-iming’ yang menghubungkan sesuatu dengan ‘kata yang baik’ untuk melukiskan sesuatu agar mendapat dukungan, tanpa menyelidiki ketepatan asosiasi itu untuk membuat sasaran menerima dan menyetujui sesuatu tanpa memeriksa bukti-bukti untuk menonjolkan propagandis dengan mengidentifikasi dirinya dengan segala apa yang serba luhur dan agung. Contoh: Disaat seseorang kandidat presiden berbicara kepada publik bahwa dirinya bertarung dalam pemilihan presiden karena terpanggil untuk menyelesaikan utang negara yang semakin besar, menstabilkan harga-harga dan keterpurukan ekonomi serta mencegah masuknya TKA Asing dan Aseng. Dan propaganda iming-iming ini sangat efektif menghipnotis publik tanpa daya untuk percaya begitu saja.
3.    Transfer, teknik membawa otoritas (kekuasaan), sanksi, dukungan, gengsi dan pengaruh dari sesuatu yang dihargai dan disanjung kepada sesuatu yang lain agar sesuatu yang lain itu lebih dapat diterima. Teknik propaganda transfer bisa digunakan dengan memanfaatkan pengaruh seseorang atau tokoh yang paling dikagumi dan berkharisma dalam lingkungan tertentu dengan mengidentifikasi suatu maksud menggunakan lambang autoritas, misalnya seruan Rizieq Shihab “Umat Islam harus memilih presiden sesuai ijtima ulama”. Bagi mereka yang terpapar dengan propagandis model transfer ini akan terpengaruh tanpa berpikir panjang. Cara-cara propaganda seperti ini yang biasa digunakan pula oleh penyebar hoax dengan mencatut nama tokoh berpengaruh.
Teknik transfer juga dapat digunakan melalui simbol, logo atau gambar seperti seorang kandidat yang berfoto dengan seorang figur yang berpengaruh di lingkungannya. Atau penggunaan gambar Ka’bah pada logo partai PP, yang dapat menimbulkan efek psikologi bagi umat Islam.
4.    Testimoni (kesaksian), teknik ini serupa tetapi tidak sama dengan teknik transfer. Testimoni memberi kesempatan pada orang-orang yang mengagumi atau membenci untuk mengatakan bahwa sebuah gagasan atau program atau produk atau seseorang itu baik atau buruk. Teknik kampanye Testimoni memerlukan proses komunikasi bertahap. Pesan diterima berdasarkan pengalaman atau kesaksian yang diperolehnya. Jadi komunikatornya memberikan informasi berdasarkan apa yang dilihat dan didengarnya terhadap sebuah informasi, misalnya seorang tetangga bercerita kepada tetangganya terhadap seorang kandidat. Atau boleh juga menggunakan tokoh berpengaruh atau artis populer, misalnya UAS atau Adi Hidayat yang menyiarkan dukungannya terhadap capres tertentu, serta grup musik slank yang memberikan dukungan pada capres tertentu melalui lagu-lagu.
Secara parsial testimonial adalah cara menggunakan nama orang-orang terkemuka yang mempunyai otoritas dan prestise sosial tinggi dalam menyodorkan atau meyakinkan sesuatu hal dengan jalan menyatakan misalnya, bahwa hal tersebut didukung oleh orang orang terkemuka tersebut. Misalnya, kutipan dari tokoh seperti Soekarno, atau mengutip ayat qur’an dan hadist nabi yang dianggap menguntungkan dirinya. Teknik ini sangat efektif jika dapat dikelola dengan baik oleh master campaign.
5.    Plain Folks, teknik propaganda yang dipakai pembicara propaganda dalam upaya meyakinkan sasaran bahwa dia dan gagasan-gagasannya adalah bagus karena mereka adalah bagian dari ‘rakyat’. Plain folks merupakan suatu cara yang digunakan oleh seorang propagandis untuk meyakinkan orang banyak, bahwa gagasannya adalah baik oleh karena “demi rakyat” Tekhnik ini banyak digunakan orang dalam kampanye politik untuk memikat dan memenangkan simpati rakyat banyak. Misalnya :”Kami hanyalah penyambung lidah rakyat”, “ingin membebaskan Indonesia dari kekuatan Asing dan Aseng, dan lain sebagainya. Teknik propaganda dengan menggunakan cara memberi identifikasi terhadap suatu ide. Teknik ini mengidentifikasikan yang di propagandakan milik atau mengabdi pada komunikan dalam hal ini rakyat banyak. Satu contoh lagi adalah alasan dari BPN Prabowo-Sandi yang mengkapitalisasi isu bahwa gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke MK adalah tuntutan rakyat atas keadilan pemilu semata, bukan keinginan BPN.
Sifat merakyat sering dimunculkan dalam propaganda ini, diartikan sebagai “pura-pura orang kecil” (Warsono, 2007 : 69), karena saat menggunakan teknik ini propagandis mengidentifikasikan dirinya sebagai rakyat dengan cara menempatkan dirinya seolah-olah seperti rakyat juga. Maksud dari cara ini adalah menyamakan diri dengan rakyat, agar dapat dianggap sebagai milik rakyat banyak (Sastropoetro, 1991: 186)
6.  Card Staking, secara harfiah bermakna “penumpukan kartu” secara maknawiyah berarti upaya menutupi hal-hal yang faktual (yang sebenarnya) seraya mengemukakan bukti- bukti palsu, sehingga orang banyak menjadi tertipu (Rousydiy, 1989:373). meliputi pemilihan dan pemanfaatan fakta atau kebohongan, ilustrasi atau penyimpangan, dan pernyataan-pernyataan logis atau tidak logis untuk memberikan kasus terbaik atau terburuk pada suatu gagasan, program, orang, atau produk. Teknik ini memilih argument atau bukti yang mendukung sebuah posisi dan mengabaikan hal-hal yang mendukung posisi itu. Argumen-argumen yang dipilih bisa benar atau salah untuk memunculkan citra yang baik bagi publik, misalnya ‘pilih capres yang sederhana’, atau ‘pilih capres yang tegas’, dan masing-masing propagandis mengulang-ulang kalimat itu sehingga menjadi jargon. 
7.    Bandwagon, teknik ini digunakan dalam rangka meyakinkan kepada sasaran bahwa semua anggota suatu kelompok (di mana sasaran menjadi anggotanya) menerima programnya, dan oleh karena itu sasaran harus mengikuti kelompok dan segera menggabungkan diri pada kelompok.
Bandwagon dilakukan diantaranya dengan jalan membesar-besarkan sukses yang telah dicapai oleh seorang figur atau oleh sesuatu kelompok atau barang. Sebagai dalam kampanye pemilihan umum misalnya dikemukakan, bahwa di daerah tertentu calon presiden atau calon partai politik tertentu telah di dukung oleh mayoritas dan kemenangan baginya pastilah tercapai. Maksud dari propaganda ini adalah menarik rakyat yang masih ragu-ragu, yang pada umumnya mau melihat dulu siapa yang akan menang untuk kemudian memilih pihaknya, atau mau menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan apa yang dilakukan oleh orang banyak.
Fungsi lembaga Survey atau klaim tokoh sangat berpengaruh dalam menggiring opini publik dengan bandwagon effect. Apalagi jika lembaga survey itu sangat kredibel seperti poltracking, charta politika, indikator, indobarometer atau LSI, publik akan memercayainya dan mendorong publik untuk memilihnya. Teknik ini dilakukan dengan menggembar-gemborkan sukses dan kemenangan seorang figur melalui rilis hasil survey secara ilmiah untuk meyakinkan khalayak. Teknik ini merupakan teknik propaganda yang mendorong kita untuk mendukung suatu tindakan/pendapat. Efektif diterapkan untuk meyakinkan orang bahwa semua anggota suatu kelompok (di mana orang tersebut masuk dalam kelompok tersebut) telah menerima suatu ide atau gagasan. Oleh karena itu teknik ini biasa pula disebut dengan teknik ikut-ikutan oleh memposisikan sasaran propaganda sebagai minoritas. Tidak jarang kita menemui kata-kata seperti “teman-temanmu yang sudah pasti pilih 01, masa kamu aja yang pilih 02?” atau “semua muslim memilih capres yang didukung ulama”. 
Dengan menempatkan sasaran propaganda sebagai minoritas, propagandis
secara tidak langsung melakukan intimidasi secara mental. Sehingga, jika sasaran menolak ide atau gagasan dari propagandis, sasaran akan terancam dikucilkan dari suatu kelompok.
Demikianlah 7 teknik propaganda yang banyak digunakan dalam pemilu 2019, meskipun sebenarnya menurut penelitan tersedia 39 teknik propaganda politik yang sangat penting diketahui oleh seorang politisi atau penggiat parpol.


Selamat Idul Fitri


Jumat, 21 Juni 2019

Kalah

lelaki yang tak kuasa mendaras angin subuh
terasa berdiam pada semua embun 
dan sunyi telah memerangkap kabut

teman bermain telah pulang satu persatu
mengemas kelelahan mematuk cakrawala
raib pada secangkir kopi hitam

dunia seperti kehilangan bebunyian
segala onomatope hanyalah antagonis
sebab kesunyian menjadi bapak dari kekalahan

bahkan testamen gagal menjaga takzim
menjadi niskala bagi kaum epigon
untuk tetap menyebut diri sebagai maestro

Makassar, 22 Juni 2019
Herman Lilo


Sajak Kehidupan

Sajak Kehidupan

seolah kita berdiri di sebuah ketinggian jarak
sesekali menengok ke belakang setiap jejak
meraba bayangan yang tertutupi cahaya
betapa banyak cadas terlampaui yang disebut bahaya
bila terik durjana di atas ubun tak jua beranjak
mungkin sejarah kelahiran telah mengajak
cobalah ingat kembali saat telanjang menyapa
saat engkau bayi yang bukan siapa-siapa
berhentilah menepuk dada dengan congkak
sebelum keangkuhanmu kian membengkak
sampai batas nafas tipis dan cekak
sampai moncong terompet sangkakala mendongak
sudah terlalu jauh adam dan hawa menuliskan sajak
dalam lipatan usia kini hingga kelak
bencana khuldi mengawali dunia tertawa gelak
harus dieja hingga huruf terakhir kehidupan tergelar


Nafsu Puisi

Kembalikan sajak 
dari kontemplasi terdalam nurani, 
jangan menuruti deru debu dunia yang hanya semusim


Sajak Sunyi

Sajak Sunyi

dari sudut sebuah kota
aku diam-diam menulis sajak
sembil menghitung setiap sunyi yang coba menyergapku
aku menjadi jaring laba-laba
memerangkap setiap kata
menyambungnya berupa sajak nan sunyi
aku telah penjarakan sunyi
terkunci dalam larik sajak ini
beserta seluruh hiruk-pikuk yang dicipta kota ini
pada akhirnya sajak ini diam
hanya tersisa huruf-huruf yang tak bisa dieja

Makassar, 18 Maret 2017



Mengajilah, Nak...

Mengajilah, Nak...
mengajilah, nak...
agar engkau paham mujizat qur’an
tidak hanya sekadar pintar baca koran
mengajilah, nak...
jangan jadikan kitab suci mirip azimat
dipamerkan demi keinginan yang laknat
mengajilah, nak...
meski mimpimu jadi habib telah habis
tetapi engkau tetap berpeluang jadi hafidz
Mengajilah Nak
Ketika pasar riba dan doa yang riya di bawa ke politik durjana
Engkau harus menjadi benteng penjaga agar kitabmu tidak merana
mengajilah, nak...
kelak engkau disumpah jabatan tak bernista
jika abai sedikit pun kepada qur’an engkau bernista

Makassar, 18 Maret 2017


Toleransi Tuhan


Kamis, 06 Juni 2019

Jalan Cendana

:CENDANA, begitu menyebutnya kata ini akan terngiang di manusia angkatan 80-90an. Jln. Cendana  membesitkan ingatan pada rumah keluarga tokoh sentral era Orde Baru, Soeharto. Bahkan makna asli cendana yakni kayu keras berbau wangi itu terkalahkan. Kala itu sumber informasi media yg menganut jurnalisme pembangunan hampir seluruhnya berasal dari harumnya cendana.

Soeharto berhasil mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.

Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya Kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa.

Soeharto merupakan orang Indonesia TERLAMA dalam jabatannya sebagai presiden. Sejarah mencatat bahwa kekuasaan Soeharto tidak bisa dihentikan melalui legalitas pemilu dan hanya bisa berhenti oleh gerakan reformasi dan digantikan oleh B.J. Habibie.
*

Penerus Soeharto di panggung politik tidak terputus. Terpilihnya Titi Soeharto dalam rapat pleno partai Golkar untuk diajukan sebagai wakil ketua MPR membuktikan bahwa pengaruhnya masih kuat. Titi merupakan mantan istri Prabowo Subianto yang sekarang mencalonkan diri sebagai presiden. Selain itu, ada Tommy Soeharto yg berhasil meloloskan partai Berkarya di panggung pemilu 2019 yang dapat menjadi kereta kencana kembalinya kerinduan pendukung keluarga Cendana. Mungkinkah pemilu 2019 menjadi tahun reinkarnasi itu?  Yah,  mungkin. Tidak ada yg imposible dalam politik.

*

Dalam masa kekuasaannya, yang disebut Orde Baru, Soeharto membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Akan tetapi konsep pemerataan saat itu dianggap tidak adil oleh aktifis mahasiswa. Dalam berbagai diskusi muncul istilah pembangunan lebih diprioritaskan di Indonesia Barat (IBB) sementara IBT tidak diperhatikan.  Selain itu dia dianggap sebagai rezim paling korupsi sepanjang masa dengan jumlah $AS 15 miliar sampai $AS 35 miliar. Isu KOLUSI, KORUPSI dan NEPOTISME menjadi yel-yel perjuangan gerakan reformasi yang dimotori oleh Amien Rais. Dalam berbagai kesempatan di mimbar bebas dan tayangan di media, bapak Amien Rais menyebutnya sebagai firaun Indonesia.

Akan tetapi usaha negara untuk memberikan keadilan kepada Soeharto dan membersihkan tuduhan korupsinya selalu gagal. Faktor kemanusiaan menjadi pertimbangan pokok pengadilan karena setiap kali jelang sidang kesehatannya selalu memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008.
*
Alfatikha...

MAJAS LITOTES

:LITOTES,
Keampuhan penggunaan litotes style dalam komunikasi kelompok atau komunikasi massa sbg upaya merebut perhatian dari anggota kelompok secara persuasif memang efektif. Apalagi jika itu digunakan oleh tokoh yang menjadi pusat perhatian. Misalkan saja seorang kandidat yang berkompetisi di dalam sebuah pemilihan. Ada beberapa kandidat  yang memanfaatkan majas litotes dalam berbicara sehingga kelihatan tidak angkuh dan menempatkan diri sebagai manusia kebanyakan. Sejajar dengan pemilihnya.

Pengertian majas litotes adalah majas yang melukiskan keadaan dengan kata-kata untuk  merendahkan diri. Atau, dalam pengertian yang lain litotes adalah majas yang mengecilkan suatu hal yang positif menjadi negatif atau dalam kata lain mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Majas litotes merupakan majas pertentangan yang bertujuan mempengaruhi orang lain dengan cara merendahkan diri. Dalam pengungkapannya, majas litotes mengurangi atau melemahkan kenyataan yang sebenarnya. Litotes dapat diartikan sebagai ungkapan berupa mengecilkan fakta. Hal ini biasanya untuk menjaga kesopanan atau menghaluskan.

Kalau dalam sebuah pembicaraan si komunikator mulai merendah dengan kata-kata maka disitu litotes mulai bekerja. Misalnya seorang bupati berbicara seperti ini: _"saya ini hanya anak seorang petani, dulu berasal dari kampung terpencil dari Desa Baringkan,  bapak saya hanya petani penggarap dan ibu saya seorang IRT yang buta huruf. Jika saya mendapatkan amanah maka saya akan berjuang untuk orang miskin, kaum tani seperti keluarga saya."_

Kalimat di atas penuh dengan litotes, sangat merendah meski keadaan sebenarnya dia seorang kaya dan terpelajar. Namun  bagi khalayak biasanya mudah terbujuk dengan litotes. Emosi massa biasanya pintar dimainkan oleh orator yang memiliki kemampuan retoris yang baik.

*Setnov* telah mencoba membuat kamuflase  litotes untuk menggugah simpati khalayak tetapi gagal total. Kecelakaan yang dialami tidak cukup kuat mempersuasi sikap khalayak. Kenyataannya adalah sebaliknya, umumnya khalayak lebih berempati pada tiang listrik daripada Ke kecelakaan Setnov.😆

Litotes  memang bekerja baik jika audience tidak memiliki ruang konfirmasi. Olehnya, komunikator yang memainkan  majas Litotes harus menghindari konfirmasi dan interupsi.

Salama'ki

Makassar, 21112017

DEMAGOGI

:DEMAGOG, lebih banyak diidentikkan dg pembodohan atau penipuan. Misalnya seorang perempuan berumur bisa membohongi sekelompok elit soal oplas dan lantas kelompok itu ramai-ramai berbuat bodoh.

Begitulah penjelasan Lahabe di pojok sebuah warkop. Sesekali tangannya menari memberi ilustrasi mirip Rocky Gerung. Lihai mempermainkan diksi biar lebih ilmiah dan filosofis.

"kalau gitu mirip iklan dong. Misalnya iklan shampoo anti ketombe. Katanya bisa menghilangkan ketombe, tetapi ketombe saya tidak hilang-hilang. Inikan pembodohan? " sela Daeng Baso yg kemudian ditimpali ketawa riuh dari sekelompok pecandu kopi yg lainnya.

"iya,  betul.  Salah satu ciri demagogi adalah iklan pencitraan yg hyper-realitas".

Demagog adalah sebuah istilah –yg telah ada sejak zaman Yunani Kuno– untuk menyebut sekumpulan orang-orang yg berpikir dan bertindak culas dan licik, lebih mementingkan diri sendiri, menebar pesona dg pencitraan (kamuflase), berkoar atas nama kebenaran, namun seringkali memanipulasi kebenaran itu dg opini dan wacana.

Lahabe yg sok pinter, mencoba menjelaskan tanpa mereka ngerti audiencenya sangat tidak paham dg istilah-istilah sungguh sangat memusingkan.

"Oya,  gini aja supaya lebih simpel mengenali kaum demagog, sy kasih ciri-cirinya" ujarnya.

"satu, " telunjuknya diacung,  "demagog ahli skematisasi dgn cara menyederhanakan gagasan sehingga menjadi sebuah opini dan keyakinan

"dua," suara Lahabe lebih tegas utk mendapatkan perhatian dari audience,  "Demagogi gemar memunculkan wacana kebencian terhadap pihak-pihak tertentu."

"tiga,  Seorang demagog selalu mencari kesalahan orang dan memelihara kebencian   bahkan diperdahsyat identitasnya"

"empat, argumen berdasarkan perasaan yg biasanya ad hominem...." urainya sambil nyeruput kopi hitam yg masih ngepul asapnya.

"Ahk... Tambah pusing saya. Apa pula itu...!" coddo Cancu sambil garuk kepala.

"oh, ad hominem itu biasanya menyerang pribadi orang". Pungkasnya.

"yah udah,  ini sudah siang. Ayo kerja. Kerja... " kata mereka hampir bersamaan membubarkan diri. Namun Lahabe secepat kilat menyambar tangan Daeng Baso.

"Baso,  bayarin dulu kopinya,  saya lagi kere bro".

Akh,  dasar demagog 😆😆
#Lahabe'

PEACE

:PEACE
.
Banyak komentar yang melenting deras dalam room statusku menunjukkan bahwa ada yang sedang marah, memaki dan sedang bermasalah dengan hati. Namun saya tak akan mengatakan bahwa dunia virtual sedang sakit sebab kitalah semua yang meletakkan sesuatu padanya.
.
Cobalah kita pintar bercanda sedikit atau mengurangi cara-cara dikotomi yang mengekang. Hilangkan kultus-kultus kecil yang mencoba berakar dalam diri kita. Dan tertawalah dengan lepas. Berdamailah hati dan pikiran kita. Peace.
.
Tibalah saatnya kita tidak menjadi orang yang hanya bisa membuat label antagonis dan kontradiktif. Berpikir rasional dikatakan sekuler. Berpandangan luas dianggap liberal. Pendeknya Hitam selalu dipasangkan dengan putih biar nampak kontras. Padahal hidup kita tidak akan indah jika tidak memiliki paduan warna-warni itu.
.
Dunia ini semakin kecil untuk kita saling memaki. Kita tidak sedang melakukan redefinisi tentang Tuhan dan Agama karena itu sudah diselesaikan oleh para nabi dan rasul yang terpilih. Tidak perlu lagi ada manusia milenial hari ini yang mencoba menjadi nabi. Biarkan orang memilih untuk menjadi umat yang mana saja.
.
Saudara, kita sedang berjalan pulang bersama menuju perjalanan akhir yang amat rahasia. Dan semua kita pasti akan sampai di batas. Tak ada waktu lagi untuk menganggap diri kita paling benar dan paling suci.  Sekarang waktunya menyiapkan pertanggungjawaban terhadap tugas-tugas khilafa yang kita emban.
..
Makassar, 11 Ramadan
#LaHabE'
#PesantrenHati
 

Juni

:JUNI itu
Awal usia baru
Ada getar nafas menderu
Sesaat lagi usia menyapa
Sesaat lagi dosa terpintal
Sesaat kemudian aku menjadi tua
.
Juni itu
Engkau tak tahu
Kapan aku berakhir
Sebab juga aku tak tahu
Kapan engkau selesai
Sesaat lagi ada teman
Sesaat kemudian jadi sendiri
Siapa pun akan mati
.
 Juni itu kembali di hari ini
Tepat angka saat ku terlahir
Sungguh doaku melambung tinggi, melastik nikmat dan anugerahMu, mengurai khilaf dan dosaku
.
Juni itu....
Ada tangis dan senyum
Betapa milad ini mendekatkanku pada batas.....

.......... Makassar, 10 Juni 2013

Penggalan puitis ini juga kutulis untuk senior kita Soekarno, beliau lahir Empat hari lebih cepat dari hari kelahiranku di tahun yg berbeda.
.
Mungkin tdk banyak yg menyadari bahwa hari ini 6 Juni adalah hari lahir Soekarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun).
.
Alfatiha untuk Soekarno. Selamat beristirahat senior. Bulan Juni akan selalu melahirkan lelaki-lelaki hebat setelahmu...
..