Kamis, 06 Juni 2019

Jalan Cendana

:CENDANA, begitu menyebutnya kata ini akan terngiang di manusia angkatan 80-90an. Jln. Cendana  membesitkan ingatan pada rumah keluarga tokoh sentral era Orde Baru, Soeharto. Bahkan makna asli cendana yakni kayu keras berbau wangi itu terkalahkan. Kala itu sumber informasi media yg menganut jurnalisme pembangunan hampir seluruhnya berasal dari harumnya cendana.

Soeharto berhasil mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.

Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya Kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa.

Soeharto merupakan orang Indonesia TERLAMA dalam jabatannya sebagai presiden. Sejarah mencatat bahwa kekuasaan Soeharto tidak bisa dihentikan melalui legalitas pemilu dan hanya bisa berhenti oleh gerakan reformasi dan digantikan oleh B.J. Habibie.
*

Penerus Soeharto di panggung politik tidak terputus. Terpilihnya Titi Soeharto dalam rapat pleno partai Golkar untuk diajukan sebagai wakil ketua MPR membuktikan bahwa pengaruhnya masih kuat. Titi merupakan mantan istri Prabowo Subianto yang sekarang mencalonkan diri sebagai presiden. Selain itu, ada Tommy Soeharto yg berhasil meloloskan partai Berkarya di panggung pemilu 2019 yang dapat menjadi kereta kencana kembalinya kerinduan pendukung keluarga Cendana. Mungkinkah pemilu 2019 menjadi tahun reinkarnasi itu?  Yah,  mungkin. Tidak ada yg imposible dalam politik.

*

Dalam masa kekuasaannya, yang disebut Orde Baru, Soeharto membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Akan tetapi konsep pemerataan saat itu dianggap tidak adil oleh aktifis mahasiswa. Dalam berbagai diskusi muncul istilah pembangunan lebih diprioritaskan di Indonesia Barat (IBB) sementara IBT tidak diperhatikan.  Selain itu dia dianggap sebagai rezim paling korupsi sepanjang masa dengan jumlah $AS 15 miliar sampai $AS 35 miliar. Isu KOLUSI, KORUPSI dan NEPOTISME menjadi yel-yel perjuangan gerakan reformasi yang dimotori oleh Amien Rais. Dalam berbagai kesempatan di mimbar bebas dan tayangan di media, bapak Amien Rais menyebutnya sebagai firaun Indonesia.

Akan tetapi usaha negara untuk memberikan keadilan kepada Soeharto dan membersihkan tuduhan korupsinya selalu gagal. Faktor kemanusiaan menjadi pertimbangan pokok pengadilan karena setiap kali jelang sidang kesehatannya selalu memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008.
*
Alfatikha...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo bergabung disini.... boleh berkomentar... asal sopan dan intelek, humoris, serta dapat menambah wawasan dan persaudaraan