Sabtu, 30 Oktober 2010

KISAH CINTA SANG ANAK....

(Kisah inspirasi cinta ini ditulis oleh Cristine Wili, namun saya akan membagi kepada sahabat semua yang belum sempat membacanya. Sungguh kisah ini memancarkan cahaya cinta yang patut untuk direnungkan. Bagaimana cinta seorang anak kepada Ibunya tetap terjaga meski melewati banyak penderitaan)
cinta anak
Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku, memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini
memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain
saja.

Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.

Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya. Saat usia Angelica 2 tahun, Sam meninggal
dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang  sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya  tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu.

Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia  Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah
berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah  perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi  yang mengingatnya.

Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti  sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu.tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric.

Sore itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad  dengan pandangan heran menatap saya dari samping.
“Mary, apa yang sebenarnya terjadi?”
“Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang telah saya lakukan dulu.” aku menceritakannya juga dengan terisak-isak.

Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis  saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari  hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya  tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric…

Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada  sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama… Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.  Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.
“Heii…! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!”
Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, “Ibu, apa ibu kenal  dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?”
Ia menjawab, “Kalau kamu ibunya, kamu sungguh tega, Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus  menunggu ibunya dan memanggil, ‘Mommy…, mommy!’ Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah,
namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu!

Tiga bulan  yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis  setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu…”
Saya pun membaca tulisan di kertas itu…
“Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi…? Mommy marah sama  Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji  kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom…”
Saya menjerit histeris membaca surat itu. “Bu, tolong katakan… katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang!  Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!”

Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras. “Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric  telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan  di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut  apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya  ada di dalam sana… Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari  belakang gubuk ini… Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang
lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana.”

SALAM SAHABAT:
HERMAN LILO
http://gasa-storyofmylife.blogspot.com





Ke-9 Pohon Cemara dalam Kesunyian

SAHABAT, SEBUAH KISAH YANG DAPAT JADI INSPIRASI, AKAN KEMBALI SAYA CERITAKAN. SEMOGA PENULISNYA MASIH TETAP IKHLAS DAN MEMBIARKAN KISAH INI MENGHIDUPKAN JIWA SETIAP YANG MEMBACANYA.... 
pohon sunyiSEORANG anak kecil berumur empat tahun menarik-narik tangan ayahnya untuk dibelikan pohon natal besar yang berdiri tegak di sebuah supermarket.
“AKU mau ini.”
“Jangan, sayang. Itu tidak dijual.”
“Kok di situ?”
“Untuk hiasan. Kita nonton saja sebentar. Itu tidak dijual.”

Seperti malaikat, seorang pelayan dengan seragam penuh aksesori Natal tiba-tiba sudah berdiri di samping sang anak.

“Ini tidak dijual, Adik,” sambil memandang pohon natal. Sambil mengambil kardus panjang berwarna putih, ia tersenyum sambil menawarkan, “Kalau ini boleh, tingginya 60 cm, juga pakai lampu. Boneka Sinterklas itu juga boleh.”
Dengan pandangan setengah menggugat, anak itu menarik tangan ayahnya agar mendekat pada “malaikat” supermarket itu.

“Baik, ambil satu,” kata sang ayah sambil mengusap punggung anaknya.
Sesampai di rumah, si kecil tidak sabar mengeluarkan seluruh isi kardus pohon Natal bertuliskan “Decorated Table Tree” itu: satu set pohon cemara superfisial yang terbuat dari kawat dan potongan-potongan kain hijau, satu set lampu hias, hiasan bola-bola salju, dan tiga atau empat bintang berwarna kuning keemasan. Sambil berbisik “wi wis yu, e meri krimet” (maksudnya we wish you a merry Christmas), ia sibuk membantu ayahnya merangkai pohon natal.

Supaya lebih meriah, sang ayah memasukkan kaset natal ke dalam tape. Satu per satu anggota keluarga bermunculan mendekati “huru-hara” yang tiba-tiba itu. Tiba-tiba ia berhenti di sudut ruangan menghampiri kotak besar yang sedikit berdebu. Puluhan boneka yang sudah lama disimpan di kotak dikeluarkan. Patung Bunda Maria yang sudah retak pun dipasang tidak jauh dari pohon natal. Sinterklas berwarna putih-merah ditaruh di baris paling depan, seperti patung Betara Kala sang penjaga.

POHON cemara, kaset Malam Kudus, boneka Sinterklas, adalah beberapa bahan pokok dalam perayaan Natal. Mudahnya mendapatkan pohon natal di supermarket menjauhkan keinginan anak untuk melihat “kerja bakti” membuat pohon natal di gereja. Banyaknya kaset menjauhkan keinginan anak untuk “nonton” latihan koor persiapan Natal. Murahnya boneka Sinterklas mengakrabkan anak-anak dengan simbol-simbol Natal di tempat lain (yang sebelumnya hampir tidak dikenal di Indonesia).

Untuk mengingatkan bahwa sekarang ini Natal, rasanya lebih mudah pergi ke supermarket daripada pergi ke gereja atau tempat-tempat latihan koor (yang semakin sulit dicari anggotanya!). Semakin banyak memborong atribut-atribut Natal rasanya kita semakin berhasil menghadirkan Natal.

Membeli rasanya seperti beribadat. Tidak membeli sepertinya tidak menghormati Natal. Memang, menjelang perayaan Natal pusat-pusat belanja menjadi semacam sanctuaria untuk memproduksi dan mengonsumsi berbagai atribut atas nama Natal atau, persisnya, bentuk-bentuk simbolik budaya pop Natal. Sebagai bentuk, atribut-atribut itu siap kita pakai sesuai dengan kepentingan kita (dari bisnis, keagamaan, pergaulan, sampai dengan gengsi). Bentuk-bentuk itu bersifat simbolik karena semuanya mengatasi nilai fungsionalnya.

Pohon natal yang semula berdiri di gereja untuk kepentingan upacara misa atau kebaktian, kini berdiri di rumah-rumah, di supermarket, dan di tempat-tempat publik seperti kantor dan rumah sakit dengan fungsinya masing-masing. Topi berjambul yang dikenakan pada kakek Sinterklas bisa juga dipakai untuk seragam sekelompok anak muda untuk pesta Natal maupun Tahun Baru.

Bentuk-bentuk simbolik itu juga memiliki karakter budaya pop dalam arti menduduki posisi komoditas dalam sebuah perekonomian kapitalis. Komoditas tersebut menjadi impian siapa saja yang ingin hadir sekarang dan di sini, yaitu saat Natal. Tanpa pohon natal seakan kita tidak natalan seperti halnya tanpa sampo rambut seakan rambut kita penuh ketombe. Anehnya, pohon cemara yang ditanam di depan rumah tiba-tiba menjadi kurang afdal daripada pohon cemara artifisial itu! Status aksesori Natal sebagai komoditas ternyata bukan hanya memperluas para pengguna aksesori (dengan berbagai kekuatan promosionalnya) melainkan juga memasukkan unsur baru, yaitu membeli. Kenikmatan membeli bercampur baur dengan kekhusukan berbakti, kenikmatan mengonsumsi bercampur baur dengan kenikmatan promosi dan gengsi.

BEGITULAH Natal masuk dalam logika budaya pop Natal. Gloria in excelsis Deo (Kemuliaan pada Allah di surga) seakan habis dimaterialisasikan dalam gemerlapan lampu-lampu indah dan rumbai-rumbai pintu yang menghiasi pusat-pusat perbelanjaan. Kita seakan tidak lagi mendapatkan kesempatan untuk memilih cara lain untuk merayakan Natal di luar cara yang dijualbelikan. Kalau toh ada, perayaan kita rasanya belum komplet kalau belum dilengkapi dengan berbagai aksesori yang ada (entah karena keterbatasan ekonomi maupun keterbatasan keyakinan untuk mengonsumsinya!). Poros Natal dari rumah ke gereja digeser oleh poros dari rumah ke pusat belanja.

Apakah dengan demikian kita kehilangan kesempatan untuk mengalami Natal kita sendiri? Belum tentu. Sebagai bentuk-bentuk simbolik, atribut-atribut Natal bebas kita pakai untuk menggubah cerita Natal kita sendiri. Kisah Natal adalah kisah tentang pengalaman keterbatasan sekaligus kebebasan manusia. Kisah Natal pasti bukan kisah tentang pohon natal bersalju yang tidak pernah kita lihat wujud aslinya, juga bukan kisah tentang tokoh mistis Sinterklas yang barang kali tidak pernah kita dengar sejarahnya, juga bukan kisah tentang lagu Malam Kudus yang kita nyanyikan dengan empat suara. Perayaan Natal di negeri lain menghasilkan pohon natal, bukan sebaliknya; perayaan Natal anak-anak di negeri lain menghasilkan kisah tentang Sinterklas, bukan sebaliknya; pengalaman Natal juga menghasilkan lagu Malam Sunyi yang terkenal itu.

Orang bilang, salah satu ciri pengalaman konsumsi zaman sekarang adalah ephemeral, sesaat, cepat berlalu, minta konsumsi lagi dan lagi. Pengalaman ini barangkali juga kita alami saat membeli pohon natal. Hanya dalam dua atau tiga hari, pohon natal mungkin saja berdiri kesepian di pojok ruang, bisu tidak bisa bicara karena sudah menjauh dari pengalaman nikmat membeli.
Jangan-jangan kesunyian pasca-konsumsi ini yang paling dekat dengan ungkapan “malam sunyi” yang kita nyanyikan. Orang butuh pengalaman lain yang pantas dikenang, yang pantas menghias kehidupan, yang tidak hanya mengalir dari pengalaman pembelian, melainkan dilakukan bersama orang lain, yang tidak muncul dari menyaksikan (voyeuristic) melainkan kesaksian.
Kita pertama-tama tidak butuh popular culture yang diproduksi oleh satu mesin ideologi konsumsi massa, melainkan culture of the people dengan berbagai ragamnya, bukan popular culture yang senantiasa minta disaksikan melainkan culture of the people yang menuntut kesaksian, bukan popular culture yang kita capai lewat konsumsi (sendirian) melainkan culture of the people yang kita ciptakan bersama orang lain. (*)

Sumber: Kesunyian Pohon Cemara oleh St Sunardi


Ciri-ciri Cewek Perawan


Buah Dada
Seputar Kita - Pasangan hidup adalah salah satu hal yang amat menentukan terbinanya kehidupan sakinah wa rahmah didalam keluarga. tentunya selain ketaqwaan, nasab (garis keturunan) dan memiliki sedikit harta (bukan dalam artian matre), kecantikan serta keperawanan seorang gadis sangat dianjurkan dan menentukan dalam memilih pasangan.
 
Berikut ada sedikit tips melihat seorang wanita yang masih suci alias masih perawan. Kita simak sama-sama.
SaveVirgin 300x225 Ciri ciri Cewek yang Masih Perawan
Payudara Perawan
 
KRITERIA WANITA PILIHAN ADA EMPAT
  1. Agak hitam rambutnya, hitam alisnya, hitam bulu matanya, hitam bola matanya.
  2. Agak putih badannya, putih giginya, putih kedua telapak tangannya.
  3. Agak kemerah2an bibirnya, kemerah2an pipinya, kemerah2an gusinya.
  4. Agak sedang kepalannya, dagunya, sedang payudaranya, semerbak keringatnya, harum bau mulutnya, hidungnya dan badannya.
Untuk lebih spesifik ciri-ciri wanita yang masih perawan, ada beberapa hal yang perlu diperhatiakan diantaranya:

DAHI

Wanita yang masih suci dahinya licin. Bila selalu senggama licinnya hilang, justru yang timbul kedutan [garis2] yang kadang nampak kadang tidak ketika ngobrol. Kedutan karena sudah tidak suci, tidak sama dengan kedutan wajah yang dimakan usia.
  • Kedutan suci yang telah hilang, tidak begitu ketara dan tidak begitu nampak, kecuali ketika muka menunjukkan reaksi tertentu seperti sedang ketawa dan bicara.
  • Kedutan karena dimakan usia senantiasa nampak dan kekal.
Jangan dihilangkan dengan sembarang minyak, walaupun di zaman sekarang ada bermacam2 minyak.
 
Tetapi kedutan karena hilangnya kesucian tidak mudah dihilangkan. Untuk memudahkan melihat gadis yang masih suci atau tidak. Coba perhatikan dahi gadis yang sudah bersuami dengan yang belum. Perhatikan betul2 niscaya nampak kelainannya. Gadis yang sudah tidak suci terdapat beberapa kedutan garis2 timbul dan melekuk didahi gadis itu. Perhatikan betul2 sebab garis2 itu tidak begitu nampak (terang). Wallahu a’lam.

HIDUNG

Wanita yang masih suci atau tubuhnya belum disentuh oleh lelaki, ujung hidungnya berwarna kemerah-merahan, jika disentuh ujung hidungnya nampak merah. Gadis yang tidak suci ujung hidungnya merah tetapi merah pucat, terkadang warna merah tidak nampak, yang nampak hanyalah pucat, tak percaya coba liat ujung hidung anak perempuan, merahkan..?
Bagi lelaki yang suka merusak kesucian wanita, hidungnya berbelang, oleh karena itu disebut lelaki hidung belang. Wallohu a’lam
 
MATA
 
Dari mana datangnya cinta, dari mata turun ke hati…..
Kita menggunakan mata untuk memandang dan melihat seseorang, cantikkah, bugarkah, luweskah, dsb. Terkadang kita memandang wanita cantik dibagian luar saja, tapi bagian dalamnya sudah habis.
Untuk mengetahui wanita itu masih suci atau tidak coba tengoklah matanya. Bila bagian bawah kelopak terlipat sedikit dan terdapat tanda lebam [tanda memar] berarti gadis itu sudah tidak suci lagi, mungkin sudah bersuami.
Lebam yang menunjukkan tidak suci nampak semacam garis2 hitam di bawah kelopak mata disamping warna hitam dibawah kelopak mata sedikit kelihatan berkeriput (berkedut). Gadis yang masih suci matanya berseri2, tidak ada warna hitam, lebam maupun garis2. Apabila gadis itu tertawa di bawah kelopak matanya tidak terdapat apapun, seperti kedut (berkeriput) , bergaris dll. Wallohu a’lam. (yg dimaksud lebamnya mata bukan karena kurang tidur loh:-D )

PUNGGUNG

Punggung gadis berubah melalui 2 proses:
1. Punggung gadis menjadi besar karena proses hormon.
2. Punggung gadis menjadi besar karena lelaki.
Punggung yang sudah kena sentuhan lelaki akan menjadi besar, lebih2 yang sudah berhubungan badan. Punggung gadis yang masih suci walaupun gemuk ia masih kelihatan cantik, sebab masih kental dan tegang serta tidak lesu dan jatuh.

Cobalah perhatikan pinggang gadis, kalau pinggangnya masih ramping dan punggung tidak besar, tidak montok dan kenyal pada punggungnya. Kalau berjalan punggungnya tidak goyah sebab dagingnya masih solid dan tidak lembut kalau dipegang, artinya dia masih suci. Bagi yang pernah melakukan hubungan badan, punggungnya memang berisi dan besar tetapi tidak kental, punggungnya nampak jatuh, lebih2 disaat ia berjalan, goyangannya tidak melantun.
 
Kenapa punggung gadis yang pernah melakukan hubungan badan bisa jatuh? Disaat melakukan hubungan badan lebih kurang 90% hormon yang ada di bagian punggung akan tertumpu kebagian kemaluan, sebab di masa kepuncak (organsme), punggung gadis menjadi tegang.

Apabila sudah selesai berhubungan badan punggung yang tegang akan mengendur semula dan ini menyebabkan punggung menjadi kendur dan jatuh. Lebih kerap gadis itu melakukan hubungan badan, punggung akan semakin jatuh dan lesu, leper. Wallahu a’lam.

TELINGA

Telinga termasuk salah satu panca indra yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah gadis itu masih suci atau tidak. Di negeri china telinga sebagai peramal untuk mengetahui penyakit didalam tubuh seseorang. Gadis yang tidak pernah disentuh oleh laki2, telinganya cantik dan nampak bersih, kalau gadis itu pernah disetubuhi atau telinganya pernah digigit atau dicium dan disentuh, secara otomatik bentuk telinga gadis itu akan berubah menjadi lebih leper sedikit dan tidak lagi kemerah-merahan dan menjadi pucat. Bagi gadis yang masih suci tapi pernah kena sentuh lelaki, pucatnya tidaklah ketara sangat. Wallahu a’lam.

BUAH DADA (payudara)

Peranan buah dada memang banyak, bukan sekedar menggoda nafsu lelaki saja, tapi buah dada sebagai bukti kalau gadis itu pernah disentuh atau tidak. Buah dada gadis yang belum pernah kena sentuh, senantiasa tegang. Tetapi kalau sudah kena sentuhan, buah dada itu tegangnya berkurang dan membesar sedikit dari pada ukuran asalnya, lebih kerap disentuh, lebih kendur.

Perhatikan gadis disaat berjalan atau berlari, bergerak2 dan melambai jatuh (ke bawah) dan berbuai sekali berarti ketegangan sudah hilang. Kalau belum kena sentuhan, walaupun buah dada berbuai disaat berlari tetapi buaiannya tidak terlalu melambai2 berarti ketegangan masih ada.
Puting buah dada yang pernah kena sentuhan menjadi panjang dan terjojol (keluar) sedikit dari tempat persembunyiannya. Buah dada yang selalu kena remas akan menjadi lebih besar, dan jangan menuduh gadis yang berbuah dada besar itu kena remas. Sebab, buah dada yang besar kena remas dan yang besar karna alami memang berbeda.

Buah dada yang kena remas menjadi besar tetapi tidak tegang. Sementara buah dada yang besar karna alami senantiasa tegang dan disaat berjalan tidak bergoyang, kalau yang kena remas bergoyang terbuai-buai seperti telinga gajah, berbuai kekiri, kekanan, keatas, kebawah terkadang melambung2 ketika gadis itu berjalan atau berlari.

Mengapa buah dada bila kena sentuhan bisa jatuh dan apa hubungan telapak tangan dengan otot buah dada? 

Di kala buah dada itu dipegang atau diremas2 gadis merasa gairah, disaat bergairah hormon2 akan mengisi ruang buah dada sehingga menjadi tegang. Setelah bergairah buah dada yang tegang lalu mengendur yang membuat ototnya mengendur pula.

Buah dada yang kena hisap putingnya menjadi lebam, yang belum kena hisap putingnya berwarna merah jambu. Sekiranya gadis itu tidak suci, buah dadanya jatuh terjuntai seperti buah pepaya yang terjuntai di pohon. Pada buah dada memang mengandung seribu tanda tanya, termasuk mengetahui wanita yang sudah punya anak atau belum. Perhatikan putingnya kalau tegangnya menghala ke atas yaitu mendangak ke atas berarti wanita itu sudah pernah melahirkan, kalau putingnya senantiasa terjojol keluar dan mendangak ke atas berarti wanita itu sudah pernah melakukan hubungan badan, tetapi belum pernah beranak.

Namun payudara sering kali dianggap sebagai simbol seks, sebagian besar wanita dan lelaki sangat menyukai buah dada disaat melakukan hubungan sexsual, karena mereka dapat mencapai organsme (kenikmatan) hanya karena rangsangan buah dada.
 
Seorang gadis jika telah dewasa, kecil kemungkinan ukuran payudaranya berubah, kecuali bila berat badannya bertambah. Pembengkakan payudara karena kehamilan, menyusui atau pengaruh pil kontrasepsi adalah bersifat kondisional. Postur tubuh yang baik akan membentuk payudara nampak lebih besar.

Coba tanyakan, apakah ia senang payudaranya disentuh atau tidak? Sebagian wanita memiliki puting payudara yang sangat sensitif sebagian lainnya tidak, mereka mungkin ingin payudaranya disentuh atau mungkin tidak. Tetapi umumnya wanita menyukai sentuhan lembut dan ciuman pada payudara dan juga pada puting payudara. Payudara dan putingnya akan mengeras apabila dirangsang. Begitulah tanda2 yang paling jelas bila ia terangsang, meskipun tidak semuanya demikian. Tanda2 lainnya adalah lubrikasi (pelendiran) pada liang vagina, kemerah-merahan di dada dan meningkatkan kecepatan denyut jantung dan pernafasan. Wallahu a’lam.

GARIS TELAPAK TANGAN

Gadis yang berkulit tebal dan kasar, coba perhatikan kedua telapak tangannya, jikalau retak (peca urat, urat2 yg mrupai retak), bukan karena mungkin di sebabkan tidak tahan bahan pencuci yang mengandung kimia, berati gadis itu sudah hilang kesuciannya.

Gadis yang masih suci, kedua telapak tangannya halus dan licin. Jika kesuciannya telah hilang, kedua telapak tangannya ketika di tekan warnannya pucat tidak merah, jika di pecet langsung menanjal balik. Satu cara lagi, coba perhatikan telapak tangan kanan, jika ada garis putus2 bagian tengah berarti kesuciannya telah hilang, bila tidak terputus2 berarti ada harapan kesuciannya belum hilang. setelah melihat telapak tangan yang kanan, coba gemgam ibu jari tangannya sebentar saja kira2 satu menit, bila disaat megemgam terasa hangat dan ibu jarinya merah ketika dilepaskan, berarti ada harapan masih suci. Perhatikan pula ibu jarinya, bila nampak pucat sekali walaupun ada rasa hangat berarti kemungkinan besar kesuciannya sudah terbang.

Coba pegang erat jari kelingkingnya, kira2 satu menit, lalu lepaskan, tanyalah bagaimana rasanya ketika dipegang erat dan dilepaskan ? Kalau ia menjawab tak ada rasa, mintalah maaf banyak2, kemungkinan ia tidak suci lagi. Tapi kalau ia menjawab ada rasa rangsangan, jantungnya berdebar2 atau ada rasa sakit seperti berdenyut2. Alhamdulillah nampaknya masih suci. (Yg ngetes adalah orng laki2)

JARI TELAPAK TANGAN

Dengan jari2lah lelaki suka memegang dan menggoda perempuan, begitu pula halnya jari2 perempuan, jari2 adalah kawasan yang paling mendasar untuk mengetahui gadis yang suci atau tidak. Caranya cukup mudah, terlebih dahulu berjabat tangan, selama berjabat tangan remas2lah tangannya, kalau laki2 bukan mahramnya boleh memegang tangan seorang gadis, itu menunjukkan dara kecil dibagian tangannya sudah ternodai. Apabila tangan dan jari2 gadis itu boleh di remas2 berarti peluang untuk memegang tempat2 yang lain terbuka lebar. Coba jari2 gadis itu di belai2 dan di remas2 dengan lembut, bagaimana perasaan gadis itu?

Sentuhan lelaki dijarinya memang membawa satu rasa yang ni’mat dan birahi yang tersendiri. Sentuhan tangan sentuhan ajaib, dari tanganlah akan menjalar ke zona2 yang lain. Sentuhan tangan memang sahdu, kalau tidak percaya cobalah betapa bahagianya berjalan sambil bergandengan tangan.

Bila anda ingin mengetahui gadis itu terbiasa di sentuh atau tidak, Coba ulurkan tangan dan bersalaman dengannya, selama bersalaman genggamlah tangannya dengan lembut dan coba sentuh jari kelingking gadis itu. Ketika menyentuh jari kelingkingnya tengoklah wajah gadis itu, apakah dia nampak gelisah dan resah serta terperayuh?, kalau dia terkejut dan terperayuh berarti besar kemungkinan dia masih suci, kalaupun dia pernah berasmara, mungkin belum sampai tersondol. Jika disaat jari kelingkingnya disentuh dia nampak rilex saja, dan tak mau bicara, besar kemungkinan kesuciannya sudah lenyap. Wallohu a’lam.

PERUT

Peribahasa mengatakan biar pecah di perut jangan pecah di mulut, begitulah kata peribahasa, tapi tubuh wanita bukanlah peribahasa. Kalau pecah kegadisannya, pasti pecah perut. Bila gadis pernah melakukan hubungan badan, maka perutnya akan menjadi mengembang dan menjadi buncit sedikit. Oleh karena gadis yang belum pernah melakukan hubungan badan pinggangnya masih ramping dan perutnya masih kempis.

Mengapa perut menjadi buncit sedikit? Di saat gadis itu melakukan hubungan badan sudah barang tentu gadis itu sampai ke puncak (organsme), di saat sampai ke puncak gadis itu tidak tahan dan menahan dibagian perut. Otot2 bagian perut menahan ke puncak dengan daya tahan yang sangat tinggi dan kuat. Ketika itulah perut itu mengembang dan setelah melakukan hubungan badan perutpun membuncit. Satu lagi tanda di perut, kalau gadis itu sudah pernah melakukan hubungan badan, ada garis panjang dari bawah buah dada sampai ke perut dan dari pusar sampai kekemaluan. Garis ini tidak terjadi pada semua gadis, tetapi kalau ada gadis yang memeliki garis ini artinya ia tidak suci lagi.

Ada sebagian gadis yang sudah pernah melakukan hubungan badan hanya memiliki garis dari bagian bawah pusar sampai kekemaluan. Kalau gadis itu sudah hamil, garis itu akan terbagi dua, coba lihat perut wanita yang hamil, mesti ada garis2 retak yang melintang di perutnya. Gadis yang masih suci pada umumnya perutnya masih lembut. Bagi yang sudah pernah berhubungan badan, kulit perutnya agak kasar sedikit. Ada juga yang menjadi keras sebab hormon2 dan lemak mewujudkan gumpalan dibagian bawah dinding perut. Wallahu a’lam

RAMBUT

Rambut merupakan mahkota wanita tetapi juga berperan menentukan gadis itu masih suci atau tidak. Gadis yang masih suci, rambutnya memang rapi, kelihatan segar dan tidak kasar, sementara gadis yang sudah hilang kesuciannya, rambutnya kelihatan tidak bergairah.

Di zaman nenek moyang kita dulu, mungkin masih ada yang diamalkan sampai saat ini. Ketika seorang gadis hendak dinikahkan, ahli penghias pengantin terlebih dahulu memotong rambut didahi, ditekuk dan disebelah belakang telinga kiri dan kanan. Rambut2 inilah yang oleh mereka disebut rambut perawan. Dengan menggunting rambut2 ini, mereka mengetahui apakah gadis itu masih suci atau tidak. untuk membuktikan coba sediakan satu buah kelapa muda yang sudah dilobangi dan airnya tidak dibuang lalu masukkan potongan rambut tersebut.

Jika rambut2 itu terapung dipermukaan air kelapa artinya gadis itu masih suci. Jika semua rambut itu tenggelam artinya gadis itu sudah tidak suci. satu lagi caranya, kalau d?saat ditiup angin rambut gadis itu mengembang lembut dan kembali ketempat asalnya. Alhamdulillah nampaknya ada harapan kegadisannya masih ada. Wallahu a’lam.

BIBIR

Percaya atau tidak bahwa bibir gadis yang pernah dicium lebih menarik dan cantik. Apabila bibir bertemu bibir, maka akan membuat pergerakan darah akan mengalir kebibir dan membentuk bibir yang baru. Lebih kerap dicium, lebih cantik pula bibirnya. Tapi ada juga gadis yang mempunyai bibir mulut yang cantik walaupun tidak pernah dicium.

Gadis yang belum pernah dicium bibirnya kelihatan berwarna merah jambu dan tidak ada garis lembam (bengkak) atau hitam di sekitar bibirnya. Bibir gadis yang tidak pernah dicium tidak tampak pucat dan bibirnya licin dan basah. Bibir yang pernah kena cium akan nampak lembam walaupun hanya satu kali saja, dan dapat merubah bibirnya juga terdapat garis-garis kasar yang memperindah bentuk bibir seperti irisan jeruk.
 
Bila gadis itu tidak suci lagi, bagian tengah bibirnya nampak retak, seakan-akan terbagi dua, retaknya tidak begitu jelas, akan tetapi nampak kalau diperhatikan betul-betul. Ada pula yang mengatakan gadis tidak suci ketika ia tertawa bibirnya nampak lebih lebih besar dari pada tidak tertawa dan bibir bawah tampak keluar dari pada bibir yang atas. Wallahu’alam.

Keterangan:
(bibir yang kering walaupun diusap (disolek) dengan gincu, bibir tetap kering. Cara membasahi bibir untuk menutup prasangka bahwa ia tidak suci lagi, oleskan minyak kelapa pada bibirnya tiap pagi, biarkan minyak kelapa meresap dalam bibir selama setengah jam. Insya Allah bibir gadis itu kelihatan berminyak dan tidak lembam. Bibir yang sudah lembam jangan diolesi minyak kelapa.

KEMALUAN.

Ini Tentunya hanya diketahui setelah menikah. Permukaan gadis yang pernah melakukan hubungan badan, terkesan lembam (memar), pintu kemaluan tidak tertutup rapat, agak renggang sedikit. Kalau gadis yang masih perawan, kemaluannya senantiasa tertutup rapat.
 
Sebenarnya selaput darah bisa dilihat langsung kedalam kemaluan gadis. Bila kemaluan masih ciut berarti gadis itu masih suci. Kalau lobang itu terbuka sedikit berarti gadis itu sudah tidak perawan lagi. Coba perhatikan warna kemaluan gadis, kalo permukaannya pintu kemaluannya berwarna ungu, kemerah-merahan berarti dia masih suci, akan tetapi kalau warna merah sudah pudar malah menjadi pucat, berarti dia sudah tidak suci lagi.satu lagi, biasanya disaat malam pertama, lelaki biasanya agak susah memasukkan zakar (penis) nya kedalam kemaluan gadis.

Pertama kali melakukan hubungan badan dengan seorang gadis yang baru pecah selaput darahnya memang tidak memuaskan, karena gadis itu tidak nyaman dengan darah yang keluar pada malam pertama (kebiasaannya) dan rasa perih pada kemaluannya. Sehingga ia tidak akan mau berlama-lama. Untuk mengetahui selapaut dara yang pecah, coba kosentrasikan mata anda kedahi istri anda, kalau dia berkerut artinya dia menahan sakit, tetapi kalau dia berpura-pura, rilex ajalah…
Wallahu’alam..

LEHER

Leher juga menjadi salah satu tempat yang dapat menunjukkan gadis itu masih suci atau tidak. Bila leher perempuan itu nampak berkedut-kedut, artinya perempuan itu pernah disentuh laki-laki. Garis kedutnya bukan seperti garis kedutan karena tua, garisnya kecil-kecil, pendek-pendek dan putus-putus, bukan garis yang panjang.

Kalau ingin melihat dengan jelas tunggulah gadis itu menundukkan kepalanya. Lihatlah dengan cepat dan cermat.!. bila gadis itu sering sering diusung lelaki, maka lehernya terdapat tanda-tanda hitam kecil dilobang romanya dan warna lembab kecil seperti bintik-bintik. Adakalanya lobang bulu roma tampak jelas dileher, ini juga berarti gadis itu sering disentuh.

Kalau gadis itu berleher panjang (jenjang), coba perhatikan dibagian lehernya, jika terdapat garis-garis urat yang bersilang artinya gadis itu masih suci. Jika terdapat garis-garis yang melintang, bukannya urat yang melintang, ini berarti perempuan itu sudah beranak (pernah melahirkan). Wallahu’alam.

PIPI

Wanita yang tidak suci lagi wajahnya tidak berseri-seri, pipi gadis yang masih suci senantiasa menggairahkan dan merah segar. Kalau pipi gadis yang pernah dicium warna kemerah-merahan akan hilang. Kalau pipi itu merah karena dicium ayah atau saudara sekandung maka tidak membahayakan terhadap kesucian gadis tersebut.

Coba perhatikan betul-betul pipi gadis yang tidak perawan lagi terdapat garis melintang yang tidak begitu jelas/tampak. Walau bagaimanapun pipi gadis yang pernah kena cium masih tetap cantik, akan tetapi kalau sudah biasa dicium/disentuh laki-laki, lesung pipinya kurang dalam dan terdapat satu garis disebelah lekuk lesung pipinya.

Gadis yang masih suci, bila berbicara disekitar pipi kanannya maupun kiri cepat berkeringat, dan keringat ini akan keluar walaupun ditempat yang sejuk. Keringat yang dimaksud mungkin tidak nanpak kecuali dilap dengan tissue. Coba perhatikan bagian tepi telinga seorang gadis. Dibagian itu terdapat anak rambut yang halus dan lembut. Apa bila gadis itu tidak suci lagi, anak rambut itu tidak akan gugur, tetapi masih tetap ada, namun menjadi keras bahkan kasar. Apabila ditiup angin anak rambut itu nampak begitu kasarnya dan disisi pipi kelihatan agak gelap walaupun gadis itu berkulit hitam manis. Wallahu’alam..

“Berpesan baiklah kamu terhadap wanita, sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan yang paling bengkok bagian atasnya. Oleh karena itu, apabila kamu paksa untuk meluruskannya maka akan patahlah ia, dan apabila kamu membiarkan, maka akan bengkoklah ia selamanya”. (HR. Bukhari Muslim).

Dengan mengetahui ciri-ciri Gadis yang masih perawan yang di lihat dari seluruh bagian tubuh wanita, semoga bisa menambah pebgetahuan kita untuk mengetahui apakah gadis itu masih perawan atau tidak. Wallahu’alam

PRAYERS AND TEARS FOR INDONESIA

Successive disasters in the range of 2010 approached. As if to leave no room to recover. Flood disaster that struck the province of West Papua Wasior, which until today still in the stage recoveri. Disaster wasioar in annunciator as a result of illegal logging that has been long underway.
Then followed by the earthquake and Stunami that struck the Mentawai islands with Victims consisted of: 504 dead, 400 missing org, weight 15 org lk; lk light 25. Damage: SD 3 pieces; SMP 1 pc; rmh duty 4 units; rmh worship 5 pcs; bridge was heavily damaged 5 units; rmh heavy SSR 291 residents, 190 with minor damage (Post BPBD 14:17 GMT).
Then disaster came from the central region of Java island. Mount Merapi out hot clouds with the victim died and 29 people including Mbah Maridjan as caretaker Mount Merapi. Hot cloud resulting in damage to agricultural land, livestock. Destroying the house of worship facilities, public facilities, schools and the detectors are located in the south. While disaster Sinabung same lay out the heat also damaged agricultural land and farm communities around the mountain Sinabung. Before the Mentawai Islands earthquake and volcano Merapi in Yogyakarta, the capital city of Jakarta flooded pool of government-in-the resulting standstill in many points of Jakarta. Flooding has resulted in losses reaching billions of dollars.
When a devastating natural disaster came and destroyed what he went through, such as floods Wasior who bear most of the city. Mentawai earthquake which destroyed the Mentawai Islands and Mount Merapi which also destroyed the settlement in the vicinity of Mount Merapi.
But the disaster is a beginner tesebut of further disasters. In the sense of the word prevention of disaster victims, disaster recoveri and also disaster recovery. There are some disasters that sometimes more sad and painful, which is segaja inflicted by the policies and decisions of the central government to local levels.
First, the lack of disaster relief supplies, whether it be food, beverages, clothing, blankets and medicines. Aceh stunami disaster remembered that destroyed almost the entire western coastal region of Aceh. Delays in the supply of aid resulted in the emergence of disease and famine refugees who are still alive. Still fresh in the memories of how the tsunami victims in Aceh fighting over food thrown from the helicopter.
Second, pegungsi recoveri disaster. Various policies to make recoveri out with a hammer and knock on reinforced with various regulations began to level the law to local regulations. But do not touch recoveri hu needs. Post-earthquake west of Sumatra on 30 September 2009 which have passed one year. Seems like the slanting recoveri earthquake disaster relief is the right of the victim has not been fully accepted. This disaster in tingkahi with various fraud and also circumcision.
Third, traumatic disaster. How deep the trauma is still there in memory of victims of the disaster. Combating this requires a holistic and systematic approach to disaster victims. It takes experts that consists of psychological therapy and ongoing assistance.
Fourth, corruption disaster assistance. This is the disaster that destroys the human side. Sincerity of people to assist disaster victims with sincerity sengenap not achieve the desired goals. Still there is the greed and corrupt ketidakmanusiaan willing and able to help. Many cases have occurred how corruption makes the tragedy of disaster relief like the pandora box.
Fifth, the disaster negligence and negligence. Various disasters have come one after another from Sabang until Wasior with a variety of forms: Earthquakes are accompanied with stunami, flash floods, mud Lapindo, Mount Merapi, landslides and forest fires. But do not make a lesson that can educate us as a society to prepare for future disasters. Where the victim is still high with the pattern of the same disaster.
Sixth, arrogance and hubris disaster policy makers. A revelation that House leadership Ri is a consequence of disaster victims who lived on the island and the beach. This is the disaster that reflect ketidakempatian leadership of this nation. From their attitude, the disaster caused by the hubris and arrogance in the resulting decisions that add to suffering of disaster victims.
Pray for Indonesia. hopefully we can become people who are not negligent by mistake and grateful with the gift. Indonesiaku rose, Karna storm definitely passed. 


Indonesia crying, the children lose their parents, parents separated from their families, the bodies could not be recognized anymore. Tsunami Disaster Mentawai, and Mount Merapi has been spewing heat make the tears Indonesia. Please send prayers and assistance to our brothers in Indonesia on account of BNI: 0155684448, or 0142335559, (University of Hasanuddin Makassar branch office), we shall distribute to the needy

Jumat, 29 Oktober 2010

Pemuda dan Mimpi Indonesia

Sahabat...

Kongres Pemuda II

ada yang bertanya, siapakah pemuda itu? Tiba-tiba seorang mahasiswa menjawab, pemuda ialah mereka yang mencintai pemudi

Lantas, obrolan terus berlangsung, bahwa di kantor walikota Makassar ada calo CPNS yang meminta bayar bagi mereka yang ingin menjadi tenaga kontrak. Jika umur si calon sudah lewat maka harus merogoh kocek sekitar Rp 30 juta sampai Rp 40 juta.

pada hari Kamis, 28 Oktober 2010 | 07:16 WIB, TEMPO Interaktif, mengangkat tulisan yang mirip dengan kejadian yang saya alami itu.

Petikannya:
Artikel ini saya tulis berawal dari diskusi ringan dengan seorang teman yang bercerita tentang tetangganya di sebuah kota kecil di Jawa Barat yang memiliki visi sederhana, tetapi agak ganjil, mengenai anak laki-lakinya (seorang pemuda). Dia berencana menyekolahkan putranya hingga pendidikan tinggi di kota tempat tinggalnya—ketimbang kuliah di kota besar—sehingga bisa menghemat biaya. ”Penghematan” itu akan digunakan untuk biaya suap masuk pegawai negeri sipil jika saatnya tiba. 

Lalu saya menimpali, lebih parah lagi, tetangga saya di kampung telah “menunaikan” visi ganjil itu, setelah menyekolahkan anak perempuannya (seorang pemudi) hingga pendidikan sarjana di sebuah kota besar, lalu masuk pegawai negeri dengan uang pelicin (suap) yang sudah disiapkannya sejak lama. Jumlahnya lumayan fantastis. Setara dengan 60 bulan gaji pegawai negeri golongan III-A. Itu artinya, dia butuh waktu kerja 5 tahun untuk bisa kembali modal. 

Apakah kedua fenomena ini ada korelasinya dengan maraknya korupsi dan terungkapnya berbagai kasus mafia pajak dan mafia hukum belakangan ini? Tentu banyak perspektif untuk membaca kedua fenomena itu. Salah satunya, potret tentang semakin lunturnya visi dan mimpi para generasi muda tentang Indonesia, di satu sisi; dan kian pupusnya harapan sebagian warga untuk menikmati janji-janji kemerdekaan Indonesia seperti terekam dalam Pembukaan UUD 1945, di sisi lain. 

Tiga mimpi kolektif pemuda Indonesia dalam Sumpah Pemuda 1928--berbangsa satu, bangsa Indonesia; bertumpah darah satu, tanah air Indonesia; serta berbahasa satu, bahasa Indonesia--tidak hanya mengandung pesan persatuan, tetapi sejatinya juga tersirat pesan tentang keadilan dan persamaan bagi semua, bahwa Indonesia untuk semua warga. Hal itu ditegaskan 17 tahun kemudian dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai janji-janji kemerdekaan, bahwa dua tujuan utama negara--mimpi kolektif bangsa Indonesia--adalah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Optimisme kolektif

Fenomena ini tentu memunculkan pertanyaan penting bagi para pemuda Indonesia: bagaimana peran dan fungsi pemuda Indonesia dalam mengawal perjalanan bangsa? Paling tidak, ada dua perspektif untuk menjawab pertanyaan itu. Pertama, perspektif masa kini, berhubungan dengan posisi strategis pemuda dalam mengawal perjalanan bangsa. Kedua, perspektif masa depan, berkaitan dengan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk masa depan dalam menggapai mimpi individu setiap pemuda tentang dirinya dan tentang Indonesia.

Wajah Indonesia memang sedang terkoyak persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran, serta sejumlah tumpukan problem bangsa yang belum kunjung membaik. Akses pendidikan, misalnya, masih menjadi barang mewah bagi sebagian warga. Tetapi tetap saja semua itu bukan menjadi alasan bagi para pemuda untuk berhenti dan terus pesimistis memandang masa depan Indonesia. Karena itu, selain kritis, para pemuda Indonesia harus tetap optimistis dalam melihat masa depan.

Bangsa ini sedang menanti bangkitnya anak-anak muda untuk mulai membangun sebuah mimpi Indonesia masa depan. Membangun optimisme kolektif bahwa suatu saat para anak muda akan mampu mewujudkan mimpi Indonesia, dan menjadi terhormat di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Bahkan lebih dari itu, bangsa ini perlu bermimpi untuk suatu saat memimpin dunia. 

Mengawal perjalanan bangsa dengan membangun optimisme kolektif itulah mestinya yang menjadi ruh perjuangan gerakan pemuda dan mahasiswa hari-hari ini, sekaligus mengantisipasi gejala pesimisme massal yang semakin mendera Indonesia. Pada ruang kosong inilah setiap pemuda dan mahasiswa--gerakan pemuda dan mahasiswa--dituntut harus tetap kritis dalam mengawal perjalanan bangsa, tetapi juga optimistis menatap masa depan Indonesia. Itulah yang dimaksud dengan gerakan mahasiswa dan gerakan kepemudaan yang inklusif dan integral: gerakan moral, gerakan intelektual, sekaligus gerakan membangun optimisme kolektif bangsa.

Menyiapkan masa depan

Mewujudkan mimpi Indonesia yang lebih inklusif--mimpi bagi semua warga negara--sejatinya perlu disiapkan sejak sekarang. Memang tak mudah melakukannya, mungkin hasil utuh baru dirasakan 30-40 tahun ke depan, atau paling tidak di usia seabad Republik Indonesia pada 2045 nanti semua akan terwujud. 

Paling tidak ada tiga karakter dan kapasitas yang perlu dikapitalisasi setiap generasi muda untuk memenangi “pertarungan” masa depan sekaligus dalam mewujudkan mimpi Indonesia. Pertama, diperlukan generasi muda yang memiliki kualitas integritas yang tinggi. Pasalnya, Indonesia di masa depan sangat membutuhkan anak muda yang berintegritas tinggi, serta memiliki mentalitas antikorupsi. Indikasi diperlukannya integritas tinggi dan mentalitas antikorupsi ini terlihat dari problem korupsi yang kian menggerogoti sendi-sendi kehidupan bangsa. Inilah salah satu upaya untuk memperbaiki wajah Indonesia di masa depan. Karena itu, pemerintah dan institusi pendidikan perlu memfasilitasi terbangunnya mentalitas antikorupsi di kalangan pemuda, pelajar, dan mahasiswa. 

Kedua, kapasitas keahlian dan intelektual yang cukup mumpuni. Para mahasiswa, misalnya, perlu mendalami studinya secara serius agar menjadi spesialis keilmuan tertentu, yaitu memiliki spesialisasi dalam menguasai suatu bidang pengetahuan secara mendalam sesuai dengan bidang studinya masing-masing. Para pemuda perlu memiliki skill tertentu untuk bersaing di dunia kerja. Indonesia di masa depan jelas memerlukan generasi muda yang profesional dan menguasai ilmu pengetahuan secara “mendalam” untuk memenangi kompetisi sekaligus mewujudkan mimpi Indonesia. Karena itu, negara wajib menyediakan akses dan fasilitas pendidikan yang murah dan terjangkau. 

Ketiga, karakter kepemimpinan yang peduli dan profesional. Karakter ini tidak bisa didapatkan di dalam ruang-ruang kelas. Kepemimpinan didapatkan dari pengalaman aktivitas keorganisasian, baik di kampus maupun di lingkungan masyarakat. Di situlah para pemuda dan mahasiswa ditempa untuk menyelesaikan berbagai konflik dan persoalan, diasah kemampuan manajerialnya, dan dilatih untuk peduli dan memahami lingkungan serta masyarakatnya. Di sini pula, kepekaan sosial dan kekritisan sering kali tumbuh. Justru para pemuda dan mahasiswa yang memiliki karakter kepemimpinan inilah yang di masa depan diperlukan untuk menggerakkan masyarakat dalam meraih kesuksesan kolektif sekaligus menggapai kegemilangan Indonesia. 

Akhirnya, pada momentum 72 tahun Sumpah Pemuda ini, setiap pemuda Indonesia perlu membuat visi diri serta memproyeksikan mimpi individunya pada 10, 20, bahkan 30 tahun ke depan untuk Indonesia, akan memiliki peran dan posisi apa dan di mana di tengah-tengah masyarakat dalam menyongsong masa depan Indonesia. Pada posisi itulah potensi terbesar bagi setiap pemuda untuk mewujudkan mimpi tentang Indonesia sekaligus melunasi mimpi “Sumpah Pemuda” dan “janji-janji kemerdekaan Indonesia” yang mulia dan inklusif itu. *

ORANG MISKIN dan PERGURUAN TINGGI

suasana kuliah pascasarjana Unhas

Akses Orang Miskin ke Perguruan Tinggi

Pada hari Selasa, 26 Oktober 2010 | 11:56 WIB, TEMPO Interaktif, mengangkat tulisan ini. Saya jadi teringat teman-teman yang antri di loket-loket Bank untuk mendapatkan form semacam kode akses on-line buat daftar masuk Perguruan Tinggi. Namun juga saya teringat teman-teman yang udah masuh di dalam Perguruan Tinggi, susah buanget keluarnya. Dan semuanya terbentur pada satu Masalah, Biaya

Sahabat...
Setelah dianulirnya BHP, kemudian muncul lagi isu PTN, dan Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN), terasa tidak ada yang memberikan solusi konkrit bagi si miskin. Biaya tentu saja tetap menjadi masalah bagi si miskin. Pendidikan seolah tak bisa berpihak kepada mereka yang memiliki uang pas-pasan. Belum lagi biaya hidup sehari-hari serta sewa kost bagi anak-anak dari daerah yang bertarung sendiri di kota tempat PTN berada, tentu memiliki biaya yang tidak sedikit.

Oya? Saya ingin kembali pada awal tulisan ini bahwa mereka yang udah masuk PTN saja susah keluarnya. Ada apa? Ternyata pada kuliah akhir dan menjelang penulisan Skripsi atau Thesis, para mahasiswa membutuhkan biaya yang begitu besar. Hal ini kemudian menghambat mereka menyelesaikan penelitan dan penulisan mereka. Ironisnya, pihak kampus tetap membebani para mahasiswa ini dengan pembayaran SPP sebesar 100%. Pada akhirnya beban SPP menumpuk hingga dua atau tiga semester. Karena biaya yang membengkak itu biasanya membuat mahasiswa pasrah dan putus asa dan akhirnya drop-out (do).

Saya selalu memikirkan hal tersebut. Apakah pihak kampus tidak bisa memberikan kebijakan kepada mereka yang sudah tiba pada penyelesaian akhir, berupa pengurangan SPP sekitar 70% jika memang mereka tidak bisa langsung dibebaskan dari pembayaran SPP. Pertimbangannya adalah mereka tidak membebani lagi akademik, tidak menggunakan lagi ruang perkuliahan yang besar. Dan mereka hanya menjadi beban bimbingan bagi dosen pembimbingnya (itupun kalau dosen pembimbing gak sibuk).

PETIKAN DARI TEMPO Interaktif

Ada dua isu di perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN), yang perlu direspons. Pertama adalah menurunnya persentase orang miskin di PTN/PT BHMN (tinggal 4,19 persen); sedangkan orang kaya mencapai 32,4 persen. Versi pemerintah, persentase itu naik dibandingkan dengan kondisi pada 2003. Tapi sebetulnya menurun drastis bila dibandingkan dengan kondisi dekade 1980-1990-an. Pada saat itu, jumlah orang miskin di PTN (belum ada PT BHMN) lebih dari 10 persen. 

Isu kedua adalah menurunnya peringkat beberapa perguruan tinggi (PT) terkemuka di Indonesia berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan oleh QS World University Ranking. Tapi isu kedua ini tidak penulis anggap penting untuk dibicarakan dalam kesempatan ini mengingat pemeringkatan itu tidak terlepas dari subyektivitas pembuat ranking. Sedangkan masalah akses itu menyangkut kepentingan berbangsa.

Kedua isu itu boleh jadi bertolak belakang dan telah menjadi perdebatan lama: membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat ataukah mementingkan kualitas dengan konsekuensi amat selektif. Pilihan pada salah satu itu karena, dalam persepsi pemerintah, kalau memilih keduanya, agak muskil di tengah keterbatasan dana yang ada; meskipun, menurut penulis, keduanya itu memungkinkan dilaksanakan bersamaan asalkan ada komitmen yang kuat dari pemerintah, mengingat sering terjadi inefisiensi dalam penggunaan dana, baik oleh pemerintah maupun pemerintah daerah.

Tulisan ini lebih ingin menekankan pada pembukaan akses bagi golongan miskin, terutama di PTN-PTN maupun PT BHMN, agar keberadaan PTN dan PT BHMN tetap dapat menjadi sarana mobilitas vertikal bagi semua warga, termasuk kaum miskin dan sekaligus sarana untuk mengurangi kesenjangan antara yang kaya dan miskin. Masalah penurunan ranking tidak perlu dirisaukan karena pemeringkatan itu sendiri bagian dari bisnis jasa pendidikan semata. Parameter yang mereka tetapkan didasarkan pada kriteria subyektif yang tidak terbebas dari agenda tersembunyi (hidden agenda) kapitalisme global untuk memasarkan produk-produk mereka, baik berupa software, hardware, maupun tenaga kerja mereka, yang sekarang mulai mengalami masalah dengan pengangguran. 

Program pengabdian masyarakat yang dikembangkan oleh beberapa PT kita dan terbukti mampu membangun kesadaran sosial pada mahasiswa, misalnya, tidak termasuk dalam salah satu kriteria penilaian ranking perguruan tinggi di dunia. Karena itu, menjebakkan diri pada pemeringkatan yang dibuat oleh negara-negara maju dapat berbahaya bagi keberlanjutan perguruan tinggi kita karena akan kehilangan arah atau mengalami disorientasi. Bahkan karakter atau ciri khas yang dimiliki oleh setiap PTN/PT BHMN pun akan hilang karena terjadi penyeragaman kriteria perguruan tinggi yang berkualitas.

MAKIN ELITIS

Bagi penulis, hal yang sangat merisaukan dari perkembangan perguruan tinggi kita, terutama PTN dan PT BHMN, selama satu dekade terakhir adalah semakin elitis, karena uang menjadi dasar penerimaan mahasiswa baru. Mereka yang sudah dinyatakan lolos tes masuk PTN/PT BHMN belum tentu dapat kuliah karena tidak mempunyai uang untuk masuk kuliah. Meskipun selalu muncul berbagai sanggahan atas tuduhan tersebut, kenyataannya, jumlah orang miskin di PTN/PT BHMN semakin turun, sedangkan jumlah orang kaya semakin naik. Ini membuktikan bahwa uang memang menjadi sarana utama untuk dapat kuliah di PTN/PT BHMN. Bahkan ada PT BHMN yang memberikan porsi hanya 10 persen cara mahasiswa barunya diterima melalui model seleksi bersama PTN lain, selebihnya (90 persen) adalah yang berdasarkan besaran uang yang dibayarkan oleh calon mahasiswa.

Bila kita berpikir agak jauh, menyangkut soal rasa kebangsaan atau solidaritas sosial, perkembangan PTN/PT BHMN yang sekarang ini mencemaskan, karena perguruan tinggi akan menyumbang konflik sosial yang besar di masa mendatang, memperlebar jurang ketidakadilan antara kaya dan miskin, serta menyuburkan frustrasi sosial di masyarakat. Kaum miskin tidak lagi punya harapan dapat melakukan mobilitas vertikal melalui pendidikan tinggi, seperti yang terjadi sampai akhir dekade 1990-an. Bahkan yang sudah mulai terjadi sekarang adalah anak pasangan suami-istri sarjana pun tidak dapat kuliah karena biayanya tidak terjangkau. 

Program beasiswa yang dikembangkan oleh pemerintah itu bukan solusi karena, selain proses untuk mendapatkannya panjang, beasiswa hanya dapat diakses oleh mereka yang sudah resmi sebagai mahasiswa. Sementara itu, hambatan terbesar justru ada di proses masuknya. Harga formulir di PTN/PT BHMN sekarang ini tidak mungkin terbeli oleh anak sopir angkot, sopir taksi, pengemudi becak, buruh bangunan, pekerja sektor informal lainnya, dan anak petani. Sistem penerimaan mahasiswa model online di satu sisi kelihatan maju, tapi di sisi lain menutup akses warga yang tinggal di daerah terpencil dan belum bisa mengakses Internet. 

Warga miskin dan kaya itu juga sudah tersaring sejak SD, ketika SD sampai dengan SMTA dikastanisasi menjadi sekolah reguler, sekolah standar nasional, rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI), sekolah bertaraf internasional (SBI), dan sekolah internasional. Anak-anak miskin, meskipun pintar, masuk ke SD dan SMP reguler. Sedangkan setelah lulus SMP, mereka lebih banyak masuk ke SMK, sedikit yang masuk ke SMA. Mereka yang masuk ke SD-SMA RSBI/SBI hanya orang kaya. Wajar bila kemudian beasiswa untuk kaum miskin yang disebar ke PT BHMN dan PTN itu hanya terserap sedikit, karena orang miskin sudah terseleksi sejak SD. 

Upaya membuka akses bagi orang miskin untuk masuk ke PTN/PT BHMN tidak ada cara lain kecuali mengembalikan sekolah-sekolah negeri menjadi sekolah publik yang dapat diakses oleh semua warga tanpa hambatan apa pun. Kebijakan beasiswa sangat tidak tepat karena, selain secara metodologis punya banyak kelemahan dalam pendistribusian, sifatnya charity. Sementara itu, pendidikan bukan persoalan belas kasihan, melainkan berkaitan dengan hak dan kewajiban bagi warga versus negara. Tugas pemerintah sebagai representasi negara adalah menciptakan sistem pendidikan yang dapat diakses bagi semua warga. Segala hambatan yang ada perlu dihilangkan. Bila Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional adalah hambatannya, perlu direvisi, seperti halnya undang-undang lain yang tidak pas dan direvisi. Jangan berkedok bahwa RSBI/SBI itu amanat UU Sisdiknas, lantas dijalankan terus meskipun tahu itu salah, tanpa ada keinginan merevisi UU Sisdiknas. Padahal kita tahu penyusunan UU Sisdiknas tersebut menimbulkan kontroversi panjang; bukan hanya masalah pendidikan agama, tapi juga masalah privatisasi dan liberalisasi pendidikan yang sekarang sudah terbukti di lapangan. 

Persoalan dana, yang selalu menjadi keberatan pemerintah dan pemimpin PT BHMN untuk kembali menjadi PTN milik publik, dapat diatasi dengan cara meningkatkan subsidi untuk perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Dana tersebut dapat diambilkan dari pengalihan subsidi untuk sektor energi (BBM dan listrik). Daripada puluhan triliun hanya untuk subsidi BBM dan listrik, yang lebih banyak dinikmati oleh golongan kaya, lebih baik dipakai untuk menyubsidi seluruh perguruan tinggi, agar semua PTN dapat diakses oleh semua warga dan tidak perlu diprivatisasi. Bila warga miskin dapat mengalami mobilitas vertikal menjadi orang kaya, kenaikan tarif listrik dan BBM tidak akan menjadi masalah karena mereka memiliki kemampuan membayar. Jadi jelas, soal subsidi untuk perguruan tinggi itu hanyalah soal komitmen politik, bukan soal ketiadaan dana pemerintah.

Kita bersyukur bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan mengamanatkan bahwa rekrutmen mahasiswa baru melalui seleksi bersama minimal 60 persen dari total mahasiswa baru yang diterima oleh suatu PTN dan PT BHMN. Hal ini dapat menjadi peluang bagi yang miskin untuk kuliah di PTN/PT BHMN. Sedangkan keharusan menyediakan beasiswa 20 persen dari total mahasiswa merupakan amanat yang baik, tapi mungkin sulit terpenuhi karena anak-anak orang miskin sudah terseleksi sejak SMP. Tapi niat baik pemerintah tersebut perlu diperhatikan pula.

Kerinduan Pada Jusuf Kalla (JK)

Kerinduan pada Jusuf Kalla?

Apakah Jusuf Kalla (JK) kehilangan pesona setelah tidak lagi menjadi Wakil Presiden RI? Ternyata tidak. Keseharian JK jauh lebih padat ketimbang sebelumnya. 

Disaat bencana dan persoalan bangsa semakin membuat pemimpin kita panik dan terbengong, kita seolah mencari sosok yang tenang tapi lincah, seorang pekerja keras yang terencana, seorang pemberani tapi penuh perhitungan. Dialah pak JK. Pada saat-saat bangsa berduka, kita rindu joke dan humor JK yang tak perlu mencari citra,  dan pada saat Ibu Pertiwi menangis, kita memerlukan figur "LEBIH CEPAT LEBIH BAIK". Dan banyangan kumis tipis dan senyum ikhlas, sang tokoh sederhana itu kembali menjadi kerinduan bagi semua....
HM. Jusuf Kalla,(Mr.Smile)
Sahabat..... Saya hanya ingin mewartakan kembali tulkisan dari TEMPO Interaktif, yang muncul pada Senin, 25 Oktober 2010 | 07:29 WIB. Sahabat, setelah aturan protokoler dan rapat-rapat kenegaraan, serta acara-acara resmi negara lainnya, tidak lagi menjadi agenda keseharian. Sebaliknya, JK begitu giat dengan agenda-agenda sosial-kemasyarakatan. Dunia politik telah juga ditinggalkan, sekalipun JK tetap menyebut diri sebagai "ketua umum Partai Golkar bidang sosial-kemasyarakatan".

Kalau tidak berkantor di Palang Merah Indonesia, JK dipastikan ada di sebuah kantor di bilangan Kuningan. Selebihnya, menghadiri acara-acara seminar, kuliah umum, diskusi, ataupun pertemuan dengan banyak orang, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Terakhir, JK mengunjungi Palestina dan menyerukan perdamaian di negara yang tak kunjung mendapatkan kemerdekaan itu.

Lalu apa arti ketakhadiran JK di pemerintahan? Ada banyak analisis bahwa "negara tak hadir" dalam tragedi-tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Indonesia. Negara sering diidentikkan dengan pemerintah, padahal pemerintah hanya satu elemen dari negara. Ketidakhadiran negara dibaca publik dari sedikit pernyataan menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan.

Selain itu, ketidakhadiran negara terjadi dalam bencana-bencana alam yang terlambat dikunjungi, seperti Wasior, Papua Barat. Perlindungan terhadap warga negara di luar negeri semakin sulit, terutama di Malaysia. Sementara sebelumnya JK bisa memberi pengaruh atas posisi Indonesia di Taiwan, kini malah terjadi "perang opini" soal produk-produk Indonesia yang diperdagangkan di negara itu.

Peran wakil presiden
Dalam konstitusi Indonesia, peran wakil presiden sebetulnya tidak signifikan. Wapres hanyalah pembantu presiden, termasuk menggantikan tugas-tugas kenegaraan apabila presiden ke luar negeri. Wapres hanya ban serep, yang bisa dipakai apabila presiden mengalami kejadian yang luar biasa sehingga tak bisa menjalankan tugasnya. Bukan berarti, karena dipilih dalam satu paket, posisi presiden dan wapres sama.

Nah, dalam tugas-tugas konstitusional sebagai wapres itu, JK tidak dalam posisi luar biasa. JK memahami dengan baik betapa "tidak ada surat keputusan wakil presiden". Ketika diminta mengundurkan diri setelah resmi menjadi calon Presiden RI 2009, JK mengelak dengan alasan konstitusionalisme itu.

"Coba bayangkan kalau terjadi apa-apa dengan Presiden RI? Kan Wapres RI yang menggantikannya. Itu kan tugas konstitusional saya," kata JK ketika desakan pengunduran diri itu saya sampaikan pada suatu malam. Jadi, kalau hari ini Wapres Boediono tidak terlalu berperan, begitu juga ketika Megawati Soekarnoputri menjadi wapres bersama Presiden Abdurrahman Wahid, tidak ada masalah yang serius. Wapres tetaplah wapres. Semaju apa pun pikiran seorang wapres, selama presiden masih mampu menjalankan tugas-tugas pemerintah, tetap saja sosok wapres ada di balik layar.

Dengan adanya posisi menteri koordinator, wapres juga tidak sepenuhnya menjadi semacam super-menteri. Letak Istana Wapres yang jauh dari Istana Presiden sudah menunjukkan bahwa tugas-tugas yang diemban tidak berkaitan langsung dengan keseharian presiden.

JK sebagai ketua
Peran JK terasa besar karena memang menjadi pemimpin di organisasi di luar pemerintah. JK adalah Ketua Umum Partai Golkar, yang membawahkan Wakil Ketua Umum Agung Laksono yang juga menjabat Ketua DPR RI. Selain itu, JK menjadi penasihat di KAHMI, Kadin, Muhammadiyah, NU, sampai organisasi kekerabatan orang-orang Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat. Setiap hari Jumat seusai salat berjemaah adalah hari ketika JK berkomunikasi dengan orang-orang yang datang ke Istana Wapres RI. Pers juga memiliki kesempatan untuk menanyakan apa pun. Kebiasaan JK untuk menindaklanjuti apa pun yang dibicarakan di masjid itu merupakan bagian dari karakter dan prinsip personalnya. 

Selama lima tahun menjadi wapres, JK tentu tidak luput dari kontroversi. Komentar-komentar pendeknya dalam setiap wawancara memerahkan telinga banyak pihak. Penjelasan panjang baru ada dalam memberikan sambutan acara-acara apa pun. JK yang kontroversial adalah JK yang memberi wawancara singkat, sementara JK yang visioner adalah JK yang berbicara lama di forum-forum apa pun. JK yang dialogis hadir dalam kesempatan bertemu secara terbatas dengan kelompok-kelompok profesi, misalnya dengan pemimpin redaksi media massa. Atau berbicara dengan pribadi mana pun. Siapa pun yang mengenali JK pasti tahu bahwa satu argumen yang tidak valid dengan mudah dibantah oleh JK, tanpa peduli siapa yang mengatakan argumen itu.

JK dalam kapasitas personal inilah yang barangkali kembali dirindukan oleh para responden lembaga survei. Dan ini masalah yang terkadang rumit, terkadang sederhana. JK di mata publik jelas sudah terwarnai oleh pengetahuan selama pilpres, terutama debat-debat yang digelar KPU. Namun, sebelum pilpres, pengetahuan itu begitu minim. Artinya, selama menjabat wapres, JK tetap "sosok di belakang layar".

Terlalu dini
Jadi terlalu dini mempertanyakan kinerja Wapres Boediono, sembari membandingkan dengan JK. Apalagi pencitraan selama Pilpres 2009 yang dilakukan oleh Timkamnas SBY-Boediono telanjur mempersepsikan bahwa Boediono adalah sosok yang terdidik, santun, dan berperilaku sebagai guru. Sedangkan yang berkembang sekarang adalah politisasi atas apa pun. Politikus yang meraih kursi di parlemen pasca-Pemilu 2009 juga lahir dari pertarungan yang lebih ketat dari era sebelumnya. Penggunaan suara terbanyak menimbulkan sikap individualistis yang kuat. Kesantunan seorang Wapres Boediono, misalnya, akan segera tenggelam di tengah kesibukan para politikus bersuara keras dan kencang. Kesantunan tak bisa memberi gema pada politik keseharian.

JK bisa meredam suara-suara keras apa pun dari politikus, karena memiliki kekuasaan besar di bidang politik, yakni menjadi Ketua Umum Partai Golkar 2004-2009. Selain itu, "pengendalian" lain dilakukan lewat organisasi sosial-kemasyarakatan yang langsung mendapat pengaruh dari JK. Mengabaikan fakta ini sama saja dengan menyebut bahwa kekuasaan wapres itu memang besar dengan sendirinya.

Kerasnya pertarungan politik mestinya dijawab dengan memasukkan politikus di lingkaran dalam wakil presiden. Institusi wapres bisa saja lebih kencang bersuara ketika memiliki kekuatan di level partai politik. Persoalannya, Prof Dr Boediono tidak terlihat melakukan komunikasi dalam level politik praktis itu. Institusi wapres sekarang lebih terlihat berwarna kampus, ketimbang berwarna politis seperti di era JK. Apa karena itu JK dirindukan? Entahlah....

Kamis, 28 Oktober 2010

Merapi and Roso

Maridjan "Roso"
Merapi how are you?
Recently Disaster Wasior flash floods that struck the western province of Papua, which until today still in the stage recoveri. Even the cardboard boxes the youth and student groups on behalf of victims of Wasior not stop at the corners of a crossroads in Makassar. So the debate about the causes of the disaster has not ended. Disaster Wasior in annunciator as a result of illegal logging that has been long underway. But it was denied after an aerial photograph, but the environmentalists and the general public does not trust the picture. Wasior forests have been held hostage by employers who have a strong Becking in power.

Then, quietly following the earthquake and Stunami that struck the Mentawai islands with Victims consisted of: 154 dead, 400 missing org, weight 15 org lk; lk light 25. Damage: SD 3 pieces; SMP 1 pc; rmh duty 4 units; rmh worship 5 pcs; bridge was heavily damaged 5 units; rmh heavy SSR 291 residents, 190 were slightly damaged. But this time, the students have not fully mushroomed into collectors' coins "for the Mentawai, because news of the death was swallowed up by the threat of Merapi prepared by preparing his dragon slid from inside her belly.
Well, Merapi has always brought fanfare. Became headline news and the editorial meeting. Merapi, has always been big news. Many myths that grew around the population that circles its slopes. In the Babad Tanah Jawi, also called Kanda fibers, if Mount Merapi began coughing and was followed by the eruption of the mountains the other, then that's a succession occurred in the land of Java. Standard based on the myth was believed until now.
Mount Merapi is also very sacred people. Popularity Mbah Maridjan who suddenly become celebrities tops and a great ad stars 'beat' prestige of the Sultan Hamengkubuwono X (HB X) also because of this mountain. When the bubbling crater of Merapi and refugees began to trickle, Java King asked Mbah Maridjan, caretaker of the mountain was left wewengkonnya (regions). Mbah Maridjan firm did not want to evacuate. He remained in his house located right in the mountain ridge. The molten lava did not make this solemn man fled. In fact, some climbers who were hiding in bunkers made by local governments who opposed Mbah Maridjan unlucky. When lava flows, they were charred to death in it in 2006.
That's the base of his best-selling 'Roso'. It's origins in the founding of the mosque's doorstep. Although the purpose of HB X told Mbah Maridjan down the mountain very human, but people catch different. They assume more prints paningale Mbah Maridjan. He united with Kiai Sapujagat, mystical figure who is believed to be mbaurekso (ruler) of this mountain. And he knew that would happen at that time.
But good luck and predictions sometimes change, because we are not deciding any atauMaridjan absoluteness. October 26, 2010, disaster and destruction to come. As if to make new mitus as a warning to all. Roso, will burn! However mbah Maridjan, not necessarily convicted as a fool, occult, and many Wangsit. Indeed this figure is considered the key holder as someone who firmly holds the responsibility and mandate given by Kanjeng Sultan in 1982. He should be the last person was in Merapi though she knew that her bones would also boil.

 
Firmness "Roso" can be an inspiration importance of making an appointment in not promise that commanded by an inauguration of an office. Then spit out the promise, trust and tangungjawab dihianati though no hot clouds above our crown. Determination of the meaning of the oath evidenced by Maridjan, the day before the day of an oath of Youth 2010.
(Written back by Herman Lilo, from various sources)
Indonesia crying, the children lose their parents, parents separated from their families, the bodies could not be recognized anymore. Tsunami Disaster Mentawai, and Mount Merapi has been spewing heat make the tears Indonesia. Please send prayers and assistance to our brothers in Indonesia on account of BNI: 0155684448, or 0142335559, (University of Hasanuddin Makassar branch office), we shall distribute to the needy