LETUSAN MERAPI & "ROSO"

Merapi dan "Roso"

apa kabar Merapi?

Maridjan "Roso"
Baru saja Bencana banjir bandang yang menimpa Wasior di provinsi Papua barat, yang sampai hari masih dalam tahap recoveri.  Bahkan kotak-kotak kardus para kelompok pemuda dan Mahasiswa yang mengatasnamakan korban Wasior belum berhenti di sudut-sudut persimpangan jalan di Makassar. Lantas perdebatan mengenai penyebab bencana belum usai. Bencana Wasior di sinyalir sebagai akibat dari illegal loging yang telah lama berlangsung. Namun itu dibantah setelah dilakukan foto udara, akan tetapi para pecinta lingkungan dan masyarakat luas tidak mempercayai gambar itu. Wasior telah disandera hutannya oleh pengusaha yang punya becking kuat di kekuasaan.


Kemudian diam-diam menyusul  Bencana Gempa dan Stunami yang melanda kepulauan mentawai dengan Korban terdiri dari: 504 tewas; hilang 400 org, lk berat 15 org; lk ringan 25. Kerusakan: SD 3 buah;SMP 1 bh; rmh dinas 4 unit; rmh ibadah 5 bh; jembatan rusak berat 5 unit; rmh warga 291 rsk berat,190 rusak ringan (update 29/10/2010). Namun kali ini, para mahasiswa belum sepenuhnya menjamur menjadi pengumpul "recehan" buat Mentawai, karena berita kematian itu tertelan oleh ancaman yang dipersiapkan oleh Merapi yang  naganya siaga satu meluncur dari dalam perutnya. 

Yah, Merapi memang selalu membawa keriuhan. Beritanya menjadi headline dan memenuhi tajuk rencana. Merapi, selalu menjadi berita besar. Banyak Mitos yang tumbuh mengitari populasi yang melingkari lereng-lerengnya. Dalam Babad Tanah Jawi, juga Serat Kanda disebut, jika gunung Merapi mulai batuk-batuk dan disusul dengan meletusnya gunung-gunung yang lain, maka itu pertanda terjadi suksesi di tanah Jawa. Pakem berdasar mitos itu diyakini sampai kini.

Gunung Merapi juga amat disakralkan banyak orang. Popularitas Mbah Maridjan yang secara tiba-tiba menjadi selebriti top dan bintang iklan hebat 'mengalahkan' pamor Sultan Hamengkubuwono X (HB X) juga gara-gara gunung ini. Ketika kawah Merapi menggelegak dan pengungsi mulai berhamburan, Raja Jawa itu meminta Mbah Maridjan, juru kunci gunung ini meninggalkan wewengkonnya (daerahnya). Mbah Maridjan kukuh tidak mau mengungsi. Dia tetap dalam rumahnya yang berada persis di gigir gunung. Lelehan lava tak membuat lelaki khusyuk ini kabur. Malah beberapa pendaki yang bersembunyi di bunker buatan pemerintah setempat yang ditentang Mbah Maridjan bernasib sial. Saat lava mengalir, mereka mati gosong di dalamnya pada tahun 2006.

Itu pangkal larisnya 'roso'. Itu muasal berdirinya masjid di depan rumahnya. Kendati maksud HB X menyuruh Mbah Maridjan turun gunung sangat manusiawi, tapi rakyat menangkapnya beda. Mereka berasumsi Mbah Maridjan lebih sidik paningale. Dia menyatu dengan Kiai Sapujagat, tokoh mistik yang dipercaya sebagai mbaurekso (penguasa) gunung ini. Dan dia tahu yang bakal terjadi pada saat itu.

Namun keberuntungan dan prediksi terkadang berubah, karena kita atauMaridjan bukanlah penentu segala kemutlakan. 26 Oktober 2010, bencana dan kehancuran datang. Seolah ingin membuat mitus baru sebagai peringatan bagi semua. Roso, akan gosong! Namun mbah Maridjan, tidak serta-merta divonis sebagai orang bodoh, klenik, dan banyak Wangsit. Justru tokoh pemegang kunci ini dianggap sebagai sosok yang teguh memegang tanggung jawab dan amanah yang diberikan oleh kanjeng Sultan pada tahun 1982. Dia harus menjadi orang terakhir berada di Merapi meski dia tahu bahwa tulang-tulangnya juga akan mendidih.

Keteguhan "roso" dapat menjadi inspirasi pentingnya membuat janji dalam diri bukan janji yang dikomando karena sebuah pelantikan pada sebuah jabatan. Lantas janji itu dimuntahkan, amanah dan tangungjawab dihianati meskipun tidak ada awan panas di atas ubun-ubun kita. Keteguhan akan arti sumpah dibuktikan oleh Maridjan, sehari sebelum hari Soempah Pemuda yang ke-72, 2010.

(ditulis kembali oleh Herman Lilo, dari berbagai sumber)

Indonesia menangis, anak-anak kehilangan orang tuanya, orang tua terpisah dengan keluarganya, laki-laki dan perempuan menjadi korban, mayat-mayat tidak bisa dikenali lagi. Bencana Tsunami Mentawai, dan Gunung Merapi yang menyemburkan panas telah membuat air mata Indonesia. Kirimkan doa dan bantuan untuk saudara kita di Indonesia pada Rekening BNI : 0155684448, atau 0142335559, (kantor cabang Univeritas Hasanuddin Makassar), Kami akan menyalurkan kepada yang membutuhkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo bergabung disini.... boleh berkomentar... asal sopan dan intelek, humoris, serta dapat menambah wawasan dan persaudaraan