Kamis, 22 Agustus 2019

Frans Kaisiepo

:Frans Kaisiepo, adalah nama yang tidak erlalu populer diantara para nama pahlawan seperti Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro atau Jenderal Sudirman.
.
Tidak banyak yang tahu riwayat Kaisiepo. Dia, seorang terpelajar dari Tanah Papua. Ia menjadi tokoh penting dalam konferensi Malino. 
.
Sebelum menuju Malino, Kaisiepo menyusup ke penjara Hollandia, bertemu dengan gurunya, Soegoro Atmoprasodjo (seorang Digoelis, bekas tawanan di Boven Digoel, aktivis Taman Siswa). 
.
Di Malino, Kaisiepo berpidato lebih dari satu jam, dilansir oleh radio Makassar. Lewat Kaisiepo, kita diperkenalkan kata "Irian", yang berasal dari bahasa asli Biak, yang berarti "panas", yang diserap dari tradisi pelaut Biak. Para pelaut Biak yang hendak menuju Pulau Papua mengharapkan panas matahari untuk melenyapkan kabut yang menyelimuti daratan. Tapi para politisi itu, mempolitisir kata Irian, sebagai akronim ikut republik Indonesia anti Nederland. Bagi seorang Kaisiepo, sebagai seorang yang terpelajar menafsirkan: Irian adalah cahaya yang mengusir kegelapan.

Dalam pecahan uang kertas Rp 10.000-, wajah Kaisiepo muncul menghiasi dompet kita. Kehadirannya sangat berarti untuk meneruskan harapan sepanjang waktu ketika semua diukur dengan uang. 
.
Ketika muncul aksi demo di Sorong dan Manokwari (19/8/2019) sebagai respon penyerangan asrama Papua di Surabaya, terkenang kita akan Kaisiepo. Jiwa kejuangan dan kemerdekaan yang ada padanya perlu menjadi renungan dalam 74 tahun usia kemerdekaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo bergabung disini.... boleh berkomentar... asal sopan dan intelek, humoris, serta dapat menambah wawasan dan persaudaraan