Sabtu, 07 Mei 2011

OSama Bin Laden.ditemukan akibat Penghianatan pendiri Al-Qaedah?

Osama Bin Laden
Sangat sulit bagi saya untuk percaya begitu saja bahwa seorang Obama bisa dikhianati oleh orang Al-Qaedah sendiri.Pemahaman saya mengenai Al-Qaedah bahwa organisasi tersebut memiliki doktrin yang cukup ketat dengan sistem koordiniasi yang top secret.


Namun, Amerika Serikat memang bisa menggunakan banyak cara untuk mendapatkan jejak siapa saja yang mereka cari. Amerika tidak berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang yang banyak untuk menukar nyawa Osama. Bahkan dalam sejarah, Amerika seringkali membiayai perang, mensuplai senjata dan mentrasfer uang jutaan dollar demi mencapai keinginannya. 


Pergolakan di Timur Tengah dan negara-negara Arab akhir-akhir ini tidak lepas dari campur tangan intelijen Amerika. Di Libya, jelas-jelas Amerika dengan sekutunya di Nato yang membombardir Libya, mereka mensuplay pemberontak dengan senjata. Sebelumnya, Irak dan Afganistan diporak-porandakan, dan sampai sekarang kedua negara itu masih terjebak pada perang saudara. Ribuan nyawa melayang oleh perbuatan Amerika dan sekutunya. Dan anehnya, Amerika memasang standar ganda pada Israel yang jelas-jelas telah menyerang Palestina serta membajak kapal bantuan kemanusiaan Mavi Marmara.

Berikut peghianatan Ayman al-Zawahiri (wakil pimpinan tertinggi Al-Qaedah), terhadap Osama Bin Laden.


RIYADH -- Lima hari sudah Osama bin Laden tewas di tangan pasukan elite Angkatan Laut AS, Navy Seal. Namun, kematiannya tetap berselubung misteri. Bukan hanya tentang bagaimana persisnya dia disergap dan  ditembak. Tapi, juga bagaimana pemimpin Alqaeda itu mulanya ditemukan di persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan.
Teori terbaru diajukan koran terbitan Riyadh, Arab Saudi, Al Watan. Sebagaimana dikutip AFP Kamis 5 Mei, Al Watan yang mengutip sumber regional menyatakan, terbongkarnya persembunyian Osama itu merupakan buah pengkhianatan orang nomor dua di Alqaeda, Ayman al-Zawahiri.

Kurir Osama yang ikut tertembak bersamanya saat penyergapan, Arshad Khan, merupakan orang Zawahiri yang disusupkan. Si kurir yang menurut Al Watan berkebangsaan Pakistan, bukan Syekh Abu Ahmed yang berkewarganegaraan Kuwait sebagaimana diklaim AS itu sebenarnya tahu bahwa dirinya terendus intelijen AS. Tapi, dia berpura-pura menutup mata dengan tujuan menuntun AS ke persembunyian Osama.

Itu semua merupakan buntut perpecahan di internal Alqaeda. Ada dua faksi yang bersaing, Arab Saudi yang dipimpin Osama dan Mesir yang dinakhodai Zawahiri. Sejak Osama sakit parah pada 2004, Zawahiri cs ingin mengambil alih kontrol Alqaeda. "Sejak Osama sakit, faksi Mesir-lah yang secara defacto menjalankan Alqaeda," ungkap sumber tersebut kepada Al Watan.

Zawahiri pula, klaim Al Watan, yang berhasil membujuk Osama agar keluar dari tempat persembunyiannya di kawasan perbatasan Pakistan-Afghanistan dan beralih ke Abbottabad yang hanya dua jam perjalanan darat dari Islamabad. Padahal pria kelahiran Jeddah itu sebenarnya aman di sana karena wilayah tersebut dikendalikan Taliban Pakistan yang bersahabat dengan Alqaeda.

Tentu saja klaim Al Watan itu banyak "bolongnya". Misalnya, di mana peran intelijen Pakistan? Hampir mustahil Zawahiri bergerak sendiri merancang semua tanpa diketahui Islamabad.

Sebab, banyak pihak yang justru percaya intelijen Pakistan selama ini sudah tahu persembunyian Osama. Tapi, mereka main mata dengan Alqaeda dan Taliban agar dana perang terorisme dari AS bisa terus mengucur.

Namun, poin perpecahan di internal Alqaeda yang disampaikan Al Watan mungkin ada benarnya. Sepeninggal sang patron, masing-masing kelompok di dalam organisasi yang didirikan Osama 22 tahun silam itu kini seperti bergerak sendiri-sendiri.

Kini, selain Zawahiri, muncul nama Anwar al-Awlaki, ulama asal Yaman yang pernah lama tinggal di AS, sebagai calon suksesor Osama. Anwar tak bisa dipandang enteng karena dialah yang memimpin Alqaeda di Semenanjung Arab yang berbasis di Yaman.

Sebagaimana dirilis koran Inggris The Sun kemarin, Anwar bahkan sudah merencanakan serangan ke Inggris. Itu diketahui setelah seorang penyelidik yang dipekerjakan The Sun berhasil menyamar sebagai bagian dari Alqaeda dan mendapatkan e-mail dari Anwar.

Dalam e-mail yang juga ditampilkan di situs resmi The Sun dan tengah dipelajari aparat keamanan Inggris tersebut, Anwar membeberkan berbagai variasi serangan yang bisa dilakukan. "Anda bisa menggunakan bom pipa, pembunuhan, atau memberondongkan senapan di tempat keramaian seperti yang terjadi di Mumbai, India, November 2008," kata Anwar dalam e-mail kepada penyelidik The Sun yang menyamar itu.

Seperti Osama, Anwar dalam e-mail-nya mengaku memanfaatkan internet untuk merekrut anggota. Jejak rekam Anwar cukup panjang dalam hal ini. Dialah yang berhasil mencuci otak pelajar Inggris berusia 21 tahun, Roshonara Choudhry, hingga berani menusuk legislator Inggris asal Partai Buruh yang mendukung invasi ke Irak, Stephen Timms

Sementara itu, meski mulai banyak yang mempertanyakan kebenaran tewasnya Osama, Presiden AS Barack Obama tetap bersikukuh tak mau merilis foto jenazah pria berusia 54 tahun yang diklaim Washington telah dikubur di laut tersebut. Alasannya, hal itu bisa membahayakan keamanan nasional karena bisa digunakan sebagai alat propaganda.

"Sangat penting bagi kami untuk memastikan bahwa foto seseorang yang tewas tertembak di kepala beredar yang bisa digunakan baik sebagai tontonan maupun alat propaganda untuk melakukan kekerasan," katanya dalam acara 60 Minutes di kanal televisi CBS sebagaimana dikutip New York Times.

Menurut Obama, yang penting untuk digarisbawahi dari kematian Osama ini adalah dia mendapat hukuman setimpal atas apa yang telah dilakukan selama ini. Untuk mereka yang masih meragukan kematiannya, Obama yang kemarin juga menghadiri acara di New York bersama keluarga para korban teror yang dilakukan Osama dan Alqaeda itu menegaskan, "Anda tak akan pernah melihat Bin Laden berjalan di atas muka bumi ini."

Tapi, tetap saja penolakan politikus Partai Demokrat itu menimbulkan pro-kontra. Kubu Partai Republik dengan tegas meminta foto jenazah Osama diperlihatkan agar tak lagi ada pertanyaan.

Apalagi alasan keamanan nasional yang disampaikan Obama itu terkesan sumir. Sebab, tak lama setelah dia tampil di CBS, Gedung Putih merilis tiga foto korban pria lain yang tewas bersama Osama dalam penyergapan di Abbottabad tersebut. Mereka adalah Arshad Khan, si kurir Osama; Khalid, anak Osama; dan seorang pembantu Osama.

Foto-foto yang dirilis Reuters itu memperlihatkan kondisi ketiganya yang mengerikan setelah tewas tertembak. Mereka tergeletak berlumuran darah tanpa senjata. Menurut Reuters, foto-foto tersebut diambil sekitar sejam setelah penyergapan.

Masih dari AS, sejumlah pejabat keamanan nasional Negeri Paman Sam itu kemarin mengakui bahwa AS memang tak berniat menangkap Osama hidup-hidup. Dua puluh anggota Navy Seal yang menyerbu kediaman Osama di Abbottabad sudah dibreefing sebelum melancarkan operasi yang diberi nama Operasi Geronimo itu. Kecuali Osama dalam kondisi telanjang, dia harus ditembak.

LA Times, mengutip sumber di Gedung Putih, menyatakan, Osama harus ditembak karena dikhawatirkan memakai rompi bom bunuh diri. Direktur CIA Leon Panetta juga mengakui pada Selasa lalu 4 Mei, Osama bahkan mungkin tak mengucapkan sepatah kata pun sebelum dihabisi. (jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo bergabung disini.... boleh berkomentar... asal sopan dan intelek, humoris, serta dapat menambah wawasan dan persaudaraan