Sabtu, 14 Mei 2011

Bangkit Indonesiaku

Pada tanggal 20 Mei, digalang kekuatan oleh para pemuda di wilayah nusantara ini untuk menyatukan tekad “bangkit dari keadaan sebagai negeri terjajah”. Setidaknya itulah dasar historis lahirnya hari kebangkitan nasional. Kemudian momentum kedua Kebangkitan pergerakan kawan-kawan mahasiswa pada saat menumbangkan orde baru serta memancangkan tonggak reformasi...
 
Perjuangan yang panjang dengan perngorbanan yang tak terhitung bertepi pada pencapaian cita-cita “merdeka”. 17 Agustus 1945. Dan momen itu harus dijaga agar "merdeka" yang diraih tidak lepas lagi, SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.

Dan lebih dari 60 tahun sejarah awal bangkit itu, bangsa kita juga melewati banyak cobaan. Bencana demi bencana menguji kesabaran kita sebagai bangsa, yang bermula dari Tsunami Aceh, banjir yang memakan koprban, gunung Merapi yang menghanguskan, sampai pada berbagai kecelakaan pesawat dan kereta api. Dan juga bencana yang langsung diakibatkan oleh manusia, misalnya Bom Bali, Bom Marriot.. dan berbagai kegiatan teror atau kriminal lainnya.

Namun, yang lebih menyakitkan adalah semakin suburnya korupsi yang memakan uang rakyat. Dan banyak diantara mereka dilakukan oleh pejabat yang mestinya jadi pelindung rakyat. Malah ada besan Presiden yang ikut-ikut korupsi.Dan terakhir malah partai yang didirikan oleh presiden yang terlibat pada korupsi wisma atlet. Sungguh sebuah ironi.

Padahal kita boleh berbangga karena Infrastruktur sudah lengkap, sekolah sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan, masyarakat sudah menikmati listrik, telepon bahkan internet
serta banyak juga kemajuan yang dibangun sejak Orde Lama, Orde Baru, Reformasi hingga kini …… Coba kita bandingkan pada masa tonggak awal kebangkitan itu di pancangkan.

Dari segi penegakan demokrasi.. bangsa kita sudah mengalami kemajuan yang amat pesat. Namun masih terdapat banyak ketimpangan yang perlu pembenahan. Pada rekruitmen menteri saja kelihatan bahwa yang diutamakan adalah bagi-bagi kue kekuasaan sehingga mengesampingkan profesionalitas. Juga hal tersebut berdampak pada pilkada, bupati atau gubernur bertingkah seperti raja kecil di daerah karena penafsiran otonomi daerah yang kebablasan. Masih banyak juga kelompok masyarakat yang memkasakan kehendak, contohnya pada kasus PSSI. Kalau pada awalnya Nurdin Khalid selalu dipojokkan bahkan cenderung dianiaya dan akhirnya dengan legowo mundur setelah tidak di unrecognize oleh Andi Mallarangeng, justru sekarang muncul kelompok George Toisutta dan Arifin Panigoro yang jadi batu sandungan. Ini adalah cara-cara yang melawan kearifan penegak bangsa kita serta anti demokrasi.

Terhadap berbagai kemajuan itu..baik Pembangunan Fisik, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pemerataan (kecuali kawasan tertentu terutama di Timur Indonesia) patut kita berbangga bahwa Indonesia yang sejak 17 Agustus 1945 telah merdeka kini menjadi Negara Berkembang yang sangat diperhitungkan.

Namun bagaimana Moral Force bangsa kita? Bangaimana dengan Moral rakyat kita atau pejabat kita? Apakah rakyat kita masih suka melakukan transaksi kotor dengan pejabat atau sebaliknya? Rakyat kita selalu menunggu pemberian atau uang untuk memilih seorang kandidat, baik pada pilpres, pilkada, maupun pada Pemilu. Begitu juga para caleg atau kandidat lain selalu mengiming-iming pemilih dengan money politics.

Inilah yang mungkin dan pasti pada moment KEBANGKITAN NASIONAL tahun ini perlu 

Rekomendasi:
Pada moment KEBANGKITAN NASIONAL 2011, ada banyak renungan yang harus diprioritaskan sebagai rekomendasi.
  1. Membebaskan rakyat dan bangsa ini dari belenggu kemiskinan, dan penguatan ekonomi rakyat melalui bantuan dana bergulir. Akan tetapi perlu ada supervisi yang baik agar bantuan tersebut tidak sia-sia.
  2. Meningkatkan standar kualitas pendidikan serta adanya pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan bagi seluruh masyarakat dengan sistem penyelenggaraan pendidikan yang lebih memadai, sarana dan prasarana yang memenuhi standar, sehingga tercipta generasi bangsa yang memiliki daya kompetitif level internasional.
  3. Menerapkan standar kualitas terhadap semua dimensi pelayanan publik, prosedural dan disiplin terhadap tata etika maupun aturan formal kehidupan bernegara yang mencerminkan budaya dan kepribadian bangsa. (mungkin perlu dikembalikan penetaran P4).
  4. Menghukum pelaku korupsi lebih berat daripada teroris, serta menyita semua hasil korupsinya maupun usahanya untuk kepentingan pembangunan bangsa.
Semoga hari kebangkitan ini tidak berlalu begitu saja hanya sebagai kegiatan seremonial belaka, atau hanya jadi moment demonstrasi kawan-kawan mahasiswa. Tapi Kebangkitan Nasional adalah moment yang sangat penting untuk memacu kemampuan dan komptensi kita dan bangsa ini.
Bangkit Indonesia ! ! !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo bergabung disini.... boleh berkomentar... asal sopan dan intelek, humoris, serta dapat menambah wawasan dan persaudaraan