Sabtu, 09 Oktober 2010

MATI.....

Sahabat... Kamu pernah membayangkan, bagaimana mati itu? Atau kamu memang takut membayangkannya.
Setidaknya ada beberapa renungan untuk menjawab keingintahuan kita tentang mati, dan bagaimana kita setelah mati? Ada beberapa renungan yang saya kutip dari berbagai sumber setidaknya bisa mendekatkan kita pada kematian sehingga kita lebih siap menerima Mati.

Mati adalah berpisahnya roh dengan jasad untuk sementara waktu yang telah ditentukan oleh Allah s.w.t .
Mati adalah bentuk seni yang maha halus dan ghaib yang paling hampir dengan kita, yang mana kita sedang menunggunya yang entah bila datangnya.
Sabdha Nabi saw:
“Maut itu adalah perkara ghaib yang paling hampir yang sedang ditunggu”.
Hakikat mati bukan bererti ketiadaan semata-mata atau kehancuran keseluruhan dan kehilangan sepenuhnya. Tetapi masih ada hubungannya selepas itu.

Mati ialah terputusnya hubungan roh dengan jasad lahir dan batin, perpisahan di antara kedua-duanya, pertukaran dari satu keadaan kepada keadaan lain.

Dr Sidi Gazalba menyatakan: "kematian ialah terhentinya jasmani berfungsi, yakni nafas, jalan darah, gerak, fikiran, perasaan dan tenaga"

Kematian adalah batas sempurnanya roh (jiwa) dalam hidup makhluk. Maut berarti menghilangkan seluruh daya, selama roh itu berada dalam genggaman Allah.
Maut adalah penyempurnaan dua hal, yaitu penyempurnaan yang secara hakiki, yaitu mati dan penyempurnaan tidur (tidak sempurna) kerana tidur itu hakikatnya adalah mati juga.

Mati berbeda dengan tidur, kerana tidur adalah terputusnya roh sementara dengan hubungan lahiriah.

Allah berfirman, (yang maksudnya): “Allah (Yang Menguasai Segala-galanya), Ia mengambil dan memisahkan satu-satu jiwa dari badannya, jiwa orang yang sampai ajalnya semasa matinya, dan jiwa orang yang tidak mati: dalam masa tidurnya; kemudian Ia menahan jiwa orang yang Ia tetapkan matinya dan melepaskan balik jiwa yang lain (ke badannya) sehingga sampai ajalnya yang ditentukan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir (untuk memahaminya)” (Surah az-Zumar, ayat 42).

Pada umumnya manusia menganggap kematian adalah sesuatu yang menakutkan. Namun kehidupan yang sebenarnya adalah di alam barzakh hanya diketahui oleh Allah. melalui nas al-Quran dan hadis, manusia telah diberi peringatan agar bersedia menjalani mati dengan memperbanyak amalan kebajikan dan menjauhi kemungkaran agar terjamin keselamatannya kelak.

Mereka bertanya kepadamua tentang ruh, jawablah olehmu :
"Ruh itu urusan Tuhanmu, dan Aku tidak akan memberikan ilmu tentang ruh itu kecuali sedikit saja"
(QS., Al Isra:85)

Sampai saat ini permasalahan RUH masih menjadi misteri, dan memang Allah tidak memberi ilmu tentang RUH kecuali sedikit saja.

Tapi, ilmu yang sdikit inipun apakah kita sudah mengetahuinya?
Untuk itu marilah kita belajar bersama tentang RUH dari sebuah hadits
dari Al-Bara' bin 'Azib, dia berkata:

Kami keluar bersama Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam (mengantarkan) jenazah seorang laki-laki Anshar. Kemudian kami sampai di kuburan, tetapi belum dibuatkan liang lahd (Celah yang ada pada kiblat kubur sebagai tempat mayit.). Maka Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam duduk, dan kami duduk di sekitar beliau. Seolah-olah di atas kepala kami hinggap burung (maksudnya diam seperti ada burung di kepala saat penguburan, jadi tidak mengeraskan dzikir-dzikir, dan tahlil apalagi ngobrol). Ditangan beliau terdapat kayu yang beliau pukulkan ketanah sampai berbekas.

Lalu beliau mengangkat kepalanya, kemudian bersabda:
"Berlindunglah kepada Allah dari siksa kubur!" -dua kali atau tiga kali-

...... PROSES KELUARNYA RUH ORANG MUKMIN

Kemudian Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam bersabda:

"Sesungguhnya seorang hamba yang MUKMIN, saat akan meninggalkan dunia
dan menuju akhirat, turun kepadanya malaikat-malaikat dari langit, wajah -wajah mereka PUTIH,  wajah-wajah mereka seolah-olah MATAHARI. Mereka membawa kafan dari kafan-kafan SORGA, dan HANUTH (minyak wangi )dari sorga. Sehingga para malaikat itu duduk dari hamba yang mukmin itu sejauh mata memandang.

Dan datanglah malakul maut 'alaihis salam (Banyak orang menamakannya Izra'il, namun itu tidak ada dalilnya) sehingga dia duduk dekat kepalanya, lalu berkata:  "Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang baik, keluarlah menuju AMPUNAN Allah dan KERIDHAAN-Nya!".
Maka nyawa itupun keluar, ia mengalir sebagaimana tetesan AIR mengalir dari mulut QIRBAH (wadah untuk menyimpan air yang terbuat dari kulit), lalu malakul maut itu memegangnya.

Setelah malakul maut itu memegangnya, mereka (para malaikat yang berwajah putih itu) tidak membiarkan nyawa itu -sekejap mata di tangannya,  mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada kafan sorga itu.  Dan keluarlah darinya bau minyak WANGI MISK yang paling wangi yang tidak dapati di atas bumi.

Kemudian mereka naik membawa nyawa tersebut. Tidaklah mereka melewati
sekelompok para malaikat, kecuali sekelompok malaikat itu bertanya:
"Ruh siapakah yang BAIK ini?".

Mereka menjawab:"Si Fulan anak Si Fulan", dengan nama TERBAIK yang dia dahulu diberi nama di dunia.

Sehingga mereka membawa nyawa itu sampai ke langit dunia. Kemudian mereka minta dibukakan untuk nyawa tersebut. Maka langit dunia dibukakan untuknya.

Kemudian para penghuni pada tiap-tiap langit mengiringi nyawa itu
sampai ke langit yang selanjutnya. Sehingga membawa nyawa itu
berakhir ke langit yang ke tujuh. Lalu Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
"Tulislah kitab (catatan) hambaku di dalam surga 'ILIYYIN , dan kembalikanlah  dia ke bumi. Karena sesungguhnya dari bumi Kami telah menciptakan mereka, dan darinya Kami akan mengeluarkan mereka, pada waktu yang lain."
Maka ruhnya DIKEMBALIKAN di dalam jasadnya.

Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya:

# Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah Rabbmu?"
# Dia menjawab:"Rabbku adalah Allah".
# Kedua malaikat itu bertanya:"Apakah agamamu?"
# Dia menjawab:"Agamaku adalah Al-Islam".
# Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah laki-laki yang telah diutus
kepada kamu ini?"
# Dia menjawab:"Beliau Rasul (utusan) Allah".
# Kedua malaikat itu bertanya:"Apakah ilmumu?"
# Dia menjawab:"Aku membaca kitab Allah, aku mengimaninya dan
membenarkannya".

Maka seorang penyeru dari langit berseru:
"HambaKu telah berrkata benar, berilah dia hamparan dari sorga,
(dan berilah dia pakaian dari sorga) , bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga."

Maka datanglah kepadanya bau SORGA dan wanginya SORGA. Dan DILUASKAN
baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang.

Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian
bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan:
"Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan(kebaikan)".


Maka ruh orang mukmin itu bertanya kepadanya:
"Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?"

Dia menjawab: "Aku adalah AMALmu yang SHALIH".

Maka ruh itu berkata:
" Ya Rabbku tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan kembali
kepada istri dan hartaku".


PROSES KELUARNYA RUH ORANG KAFIR

Dan sesungguhnya seorang hamba yang KAFIR, pada saat akan meninggalkan dunia dan menuju akhirat, turun kepadanya malaikat-malaikat yang memiliki wajah-wajah HITAM.

Mereka membawa sebuah kain-kain kafan yang buruk dan kasar dari RAMBUT, sehingga duduk darinya sejauh mata memandang.

Kemudian datanglah malakul maut, sehingga dia duduk di dekat
kepalanya, lalu berkata:
"Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang jahat, keluarlah menuju KEMURKAAN Allah  dan KEMARAHANNYA!".


Maka nyawa itupun BERCERAI BERAI di dalam jasadnya. Maka malakul maut
mencabutnya, sebagaimana dicabutnya SAFFUD (Gancu; besi-besi bercabang yang dibengkokkan ujungnya) dari wol yang basah. Lalu malakul maut itu memegangnya.

Setelah malakul maut memegangnya, mereka (para malaikat yang berwajah
hitam itu) tidak membiarkan nyawa itu -sekejap mata- di tangannya,
sehingga mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada kain kafan kasar dari rambut itu. Dan keluarlah darinya bau seperti BANGKAI yang PALING BUSUK yang didapati di atas bumi.

Kemudian mereka naik membawa nyawa tersebut. Tidaklah mereka melewati
sekelompok para malaikat kecuali sekelompok para malaikat itu
bertanya: "Ruh siapakah yang jahat ini?".

Mereka menjawab:"Si Fulan anak si Fulan", dengan nama TERBURUK yang dia dahulu diberi nama di dunia.

Kemudian minta dibukakan, tetapi langit di dunia TIDAK DIBUKAKAN
untuknya. Kemudian Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam, membaca:

"Sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak
(pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum."
(QS.
Al A'raf:40)

Lalu Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
"Tulislah kitab (catatan) hambaku di dalam SIJJIIN (penjara dan tempat yang sempit.) " di bumi yang bawah, kemudian nyawanya DILEMPAR dengan KERAS.

Kemudian Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam membaca:

"Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia
seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin  ke tempat yang jauh."
(QS: Al Hajj:31)

Kemudian ruhnya DIKEMBALIKAN di dalam jasadnya. Dan dua malaikat
mendatanginya dan mendudukkannya:

# Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah Rabbmu?"
# Dia menjawab:"Hah, hah, aku tidak tahu".
# Kedua malaikat itu bertanya:"Apakah agamamu?"
# Dia menjawab:"Hah, hah, aku tidak tahu".
# Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah laki-laki yang telah diutus
kepada kamu ini?"
# Dia menjawab:"Hah, hah, aku tidak tahu".

Maka seorang penyeru dari langit berseru: "Hambaku telah (berkata)
dusta, berilah dia hamparan dari NERAKA, dan bukakanlah sebuah pintu
untuknya ke NERAKA".


Maka datanglah kepadanya panasnya NERAKA dan asapnya. Dan kuburnya
DISEMPITKAN atasnya, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan.

Dan datanglah seorang laki-laki berwajah BURUK kepadanya berpakaian
BURUK, beraroma BUSUK, lalu mengatakan:
"Terimalah kabar dengan apa yang menyusahkanmu, inilah harimu yang
Engkau telah dijanjikan (keburukan)".


Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya:
"Siapakah Engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?"

Dia menjawab:"Aku adalah AMALmu yang BURUK".

Maka ruh itu berkata: "Rabbku, janganlah engkau tegakkan hari kiamat".

(HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Al-Albani di dalam Ahkamul Janaiz dan Shahih Al-Jami' no:1672)

dikutip dari : http://evisyari.wordpress.com
http://www.facebook.com/notes/kata-kata-hikmah/bagaimanakah-manusia-mati

1 komentar:

  1. Orang Besar

    By: agussyafii

    Ukuran besar dan kecil sesungguhnya merupakan konsep sosial, oleh karena itu sesuatu yang dipandang besar oleh suatu lapisan masyarakat,mungkin dipandang kecil oleh lapisan masyarakat yang lain.

    Tetapi yang jelas ukuran besar itu dihubungkan dengan ruang. Sesuatu yang kecil di tempat sempit bisa dipandang besar, jika dipindah ke ruang besar maka ia dinilai sebagai sesuatu yang kecil. Karena manusia pada hakikatnya adalah jiwanya, maka orang yang bertubuh besar tidak serta merta dipandang sebagai orang besar. Orang besar adalah orang yang fikirannya,gagasannya, perhatiannya dan langkah-langkahnya melampaui ruang (tempat dan waktu) dimana ia berada .

    Pemimpin besar suatu bangsa adalah pemimpin yang perhatiannya menyentuh seluruh wilayah negeri dimana bangsa itu berada dan menembus jauh ke masa-masa dimana generasi masa depan akan hidup. Ia tidak terpaku memikirkan dirinya dan keluarganya, tetapi yang difikirkan adalah kesejahteraan bangsa hingga puluhan dan ratusan tahun ke depan. Karena ia berpikir panjang maka seorang pemimpin besar mampu mengalah demi untuk kemenangan di belakang hari.

    Mengalah bukanlah kalah, karena untuk mengalah diperlukan kekuatan, sedangkan kalah adalah kelemahan, yakni tidak memampu mengatasi masalah yang dihadapi. Ciri orang besar adalah namanya tetap disebut, nasehatnya tetap didengar, gagasannya tetap diteruskan meski ia telah meninggal puluhan atau ratusan tahun yang lalu. Pemimpin yang pusat perhatiannya pada mempertahankan kekuasaan dirinya adalah orang kecil meski ia menduduki tahta besar.

    BalasHapus

ayo bergabung disini.... boleh berkomentar... asal sopan dan intelek, humoris, serta dapat menambah wawasan dan persaudaraan