Selasa, 19 Oktober 2010

DIINJAK ATAU TERINJAK?

Marah-marah, sekedar nyengir, atau malah mengajak kenalan? Itu kalau kaki terinjak dan menginjak orang, biasanya sih di angkutan umum, kalau penuh dan kebanyakan yang pada berdiri. Kalau yang ngamuk begini (mungkin di rumah habis bertengkar sama bininya, atau sepatunya masih baru):
"Mata kamu taruh dimana?"
Tapi disarankan jangan dijawab seperti berikut ini, karena bisa menimbulkan "komplikasi" berkepanjangan:
"Bukan di kaki, Bang. Kalau otak Abang di dengkul, nggak?"
Kalau yang nginjak cewek cakep, minta maaf:
"Maaf ya Mas, nggak sengaja, sakit nggak ..."
"Nggak apa Dik, diinjak lagi juga boleh kok ... Tapi ntar dipijitin yak"

Ini kalau ala ketoprakan:
"Nyuwun pangapunten nggih, Kangmas. Kalau tidak berkeberatan sudilah kiranya berkenan memindahkan kaki panjenengan dari atas jempol kaki saya. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Ini kalau belum lama lebaran:
"Mohon maaf lahir bathin atas terinjaknya kaki, baik sengaja maupun tidak disengaja"
Ini orang sudah nginjak kaki, malah ke-pede-an lagi waktu ditowel:
"Maaf, Mas tidak punya recehan, lainnya saja ..."
"Recehan, gundulmu ....

Ditowel pundaknya berkali-kali, tetap bertahan nggak nengok:
"Mas, dari tadi saya mau kasih tahu, tolong kaki saya jangan diinjak"
"Oh maaf, saya kira situ tukang gendam towel-towel pundak ..."
"Asemmmm ..."

Nah, ini yang banyak jadi joke:
"Permisi Mas, turunnya masih lama?"
"Memangnya kenapa?"
"Kaki saya sudah pegel terinjak dari tadi"

Menginjak bisa menyebalkan, bisa berbahaya, dan bisa sangat berbahaya. Menginjak tahi ayam, tentu sangat menyebalkan, apalagi kalau masih hangat dan kental. Seringnya malah yang menginjak nggak sadar, tapi orang lain dulu yang bau. Menginjak pecahan beling, bisa berbahaya sebab berpotensi menyebabkan infeksi, maka itu waktu kecil kalau kami memecahkan barang pecah belah di rumah, dilarang bergerak dulu sama ortu, sebelum pecahannya dibersihkan, kalau jewerannya atau dislenthik gara-gara mecahin sih ya tetap saja ... hiks hiks ...
Nah, bila menginjak tahi itu merupakan hal yang menyebalkan, maka menginjak tahi lalat bisa menjadi sangat berbahaya, terutama kalau itu tahi lalat boss panjenengan. Menginjak juga bisa beresiko digigit, dicakar, sampai berdarah. Itulah kalau ceroboh menginjak buntut kucing.
Tapi adegan menginjak yang paling banyak terjadi di filem komedi adalah menginjak kulit pisang. Karena bakal disusul dengan terpeleset. Meski sebenarnya kenyataannya nggak selalu sih bikin terpeleset, tergantung pisangnya pisang kepok, raja, ambon, atawa pisang goreng ... hihihi ...

Menginjak juga bisa menjadi sesuatu yang dilarang untuk dilakukan, meski lebih sering sengaja dilanggar. Ada kan papan peringatan bertuliskan "Dilarang menginjak rumput di sini". Cuma dasar memang ndugal, begitu rumput diinjak lalu dimarahi petugas, jawabnya, "Lho saya kan menginjak rumputnya di sana bukan di sini ..."
Menginjak ada juga yang mesti membayar dan tidak bisa lama-lama. Di mall kan ada tempat main game yang pakai koin, mainnya dengan menginjak-injak sesuai nyala dan musiknya.

Belajar mengemudi artinya belajar seni menginjak, supaya tidak menyentak terlalu keras. Jangan pula sampai salah injak, suruh injak kopling malah injak pedal gas, akibatnya mobil penyok. Tapi bukan cuma pengemudi yang mencari nafkah dari menginjak-injak. Pembuat tahu di pabrik tahu juga ada yang menginjak-injak tahunya. Mungkin itulah yang membuat tahu bikinannya menjadi lebih enak.

Ada istri yang setiap malam selalu menginjak-injak suaminya, kok suaminya malah ketagihan. Soalnya buat memijatnya pakai menginjak-injak punggung. Ingat tidak dulu waktu kecil ortu sering suruh menginjak-injak punggung buat mijitin. Tapi kalau sudah mulai gede tidak lagi, lha sudah keberatan.

Kalau di bonbin suka ada atraksi gajah menginjak orang. Tidak sampai terinjak sih, cuman kakinya gajah ditahan di atas tubuh orang. Kebayang tidak kalau gajahnya tiba-tiba gringgingen .... hiiii....

Baiklah teman-teman, artikel ini jangan dibaca sambil jalan ya, ntar ada yang terinjak ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo bergabung disini.... boleh berkomentar... asal sopan dan intelek, humoris, serta dapat menambah wawasan dan persaudaraan