:LITOTES,
Keampuhan penggunaan litotes style dalam komunikasi kelompok atau komunikasi massa sbg upaya merebut perhatian dari anggota kelompok secara persuasif memang efektif. Apalagi jika itu digunakan oleh tokoh yang menjadi pusat perhatian. Misalkan saja seorang kandidat yang berkompetisi di dalam sebuah pemilihan. Ada beberapa kandidat yang memanfaatkan majas litotes dalam berbicara sehingga kelihatan tidak angkuh dan menempatkan diri sebagai manusia kebanyakan. Sejajar dengan pemilihnya.
Pengertian majas litotes adalah majas yang melukiskan keadaan dengan kata-kata untuk merendahkan diri. Atau, dalam pengertian yang lain litotes adalah majas yang mengecilkan suatu hal yang positif menjadi negatif atau dalam kata lain mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Majas litotes merupakan majas pertentangan yang bertujuan mempengaruhi orang lain dengan cara merendahkan diri. Dalam pengungkapannya, majas litotes mengurangi atau melemahkan kenyataan yang sebenarnya. Litotes dapat diartikan sebagai ungkapan berupa mengecilkan fakta. Hal ini biasanya untuk menjaga kesopanan atau menghaluskan.
Kalau dalam sebuah pembicaraan si komunikator mulai merendah dengan kata-kata maka disitu litotes mulai bekerja. Misalnya seorang bupati berbicara seperti ini: _"saya ini hanya anak seorang petani, dulu berasal dari kampung terpencil dari Desa Baringkan, bapak saya hanya petani penggarap dan ibu saya seorang IRT yang buta huruf. Jika saya mendapatkan amanah maka saya akan berjuang untuk orang miskin, kaum tani seperti keluarga saya."_
Kalimat di atas penuh dengan litotes, sangat merendah meski keadaan sebenarnya dia seorang kaya dan terpelajar. Namun bagi khalayak biasanya mudah terbujuk dengan litotes. Emosi massa biasanya pintar dimainkan oleh orator yang memiliki kemampuan retoris yang baik.
*Setnov* telah mencoba membuat kamuflase litotes untuk menggugah simpati khalayak tetapi gagal total. Kecelakaan yang dialami tidak cukup kuat mempersuasi sikap khalayak. Kenyataannya adalah sebaliknya, umumnya khalayak lebih berempati pada tiang listrik daripada Ke kecelakaan Setnov.😆
Litotes memang bekerja baik jika audience tidak memiliki ruang konfirmasi. Olehnya, komunikator yang memainkan majas Litotes harus menghindari konfirmasi dan interupsi.
Salama'ki
Makassar, 21112017
Keampuhan penggunaan litotes style dalam komunikasi kelompok atau komunikasi massa sbg upaya merebut perhatian dari anggota kelompok secara persuasif memang efektif. Apalagi jika itu digunakan oleh tokoh yang menjadi pusat perhatian. Misalkan saja seorang kandidat yang berkompetisi di dalam sebuah pemilihan. Ada beberapa kandidat yang memanfaatkan majas litotes dalam berbicara sehingga kelihatan tidak angkuh dan menempatkan diri sebagai manusia kebanyakan. Sejajar dengan pemilihnya.
Pengertian majas litotes adalah majas yang melukiskan keadaan dengan kata-kata untuk merendahkan diri. Atau, dalam pengertian yang lain litotes adalah majas yang mengecilkan suatu hal yang positif menjadi negatif atau dalam kata lain mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Majas litotes merupakan majas pertentangan yang bertujuan mempengaruhi orang lain dengan cara merendahkan diri. Dalam pengungkapannya, majas litotes mengurangi atau melemahkan kenyataan yang sebenarnya. Litotes dapat diartikan sebagai ungkapan berupa mengecilkan fakta. Hal ini biasanya untuk menjaga kesopanan atau menghaluskan.
Kalau dalam sebuah pembicaraan si komunikator mulai merendah dengan kata-kata maka disitu litotes mulai bekerja. Misalnya seorang bupati berbicara seperti ini: _"saya ini hanya anak seorang petani, dulu berasal dari kampung terpencil dari Desa Baringkan, bapak saya hanya petani penggarap dan ibu saya seorang IRT yang buta huruf. Jika saya mendapatkan amanah maka saya akan berjuang untuk orang miskin, kaum tani seperti keluarga saya."_
Kalimat di atas penuh dengan litotes, sangat merendah meski keadaan sebenarnya dia seorang kaya dan terpelajar. Namun bagi khalayak biasanya mudah terbujuk dengan litotes. Emosi massa biasanya pintar dimainkan oleh orator yang memiliki kemampuan retoris yang baik.
*Setnov* telah mencoba membuat kamuflase litotes untuk menggugah simpati khalayak tetapi gagal total. Kecelakaan yang dialami tidak cukup kuat mempersuasi sikap khalayak. Kenyataannya adalah sebaliknya, umumnya khalayak lebih berempati pada tiang listrik daripada Ke kecelakaan Setnov.😆
Litotes memang bekerja baik jika audience tidak memiliki ruang konfirmasi. Olehnya, komunikator yang memainkan majas Litotes harus menghindari konfirmasi dan interupsi.
Salama'ki
Makassar, 21112017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo bergabung disini.... boleh berkomentar... asal sopan dan intelek, humoris, serta dapat menambah wawasan dan persaudaraan