Sajak Kehidupan
seolah kita berdiri di sebuah ketinggian jarak
sesekali menengok ke belakang setiap jejak
meraba bayangan yang tertutupi cahaya
betapa banyak cadas terlampaui yang disebut bahaya
sesekali menengok ke belakang setiap jejak
meraba bayangan yang tertutupi cahaya
betapa banyak cadas terlampaui yang disebut bahaya
bila terik durjana di atas ubun tak jua beranjak
mungkin sejarah kelahiran telah mengajak
cobalah ingat kembali saat telanjang menyapa
saat engkau bayi yang bukan siapa-siapa
mungkin sejarah kelahiran telah mengajak
cobalah ingat kembali saat telanjang menyapa
saat engkau bayi yang bukan siapa-siapa
berhentilah menepuk dada dengan congkak
sebelum keangkuhanmu kian membengkak
sampai batas nafas tipis dan cekak
sampai moncong terompet sangkakala mendongak
sebelum keangkuhanmu kian membengkak
sampai batas nafas tipis dan cekak
sampai moncong terompet sangkakala mendongak
sudah terlalu jauh adam dan hawa menuliskan sajak
dalam lipatan usia kini hingga kelak
bencana khuldi mengawali dunia tertawa gelak
harus dieja hingga huruf terakhir kehidupan tergelar
dalam lipatan usia kini hingga kelak
bencana khuldi mengawali dunia tertawa gelak
harus dieja hingga huruf terakhir kehidupan tergelar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo bergabung disini.... boleh berkomentar... asal sopan dan intelek, humoris, serta dapat menambah wawasan dan persaudaraan