Rabu, 06 Oktober 2010

Jika Ikhlas Memberi 1, maka akan Menerima 10

Sahabat...
Tak ada rumus ilmu pengetahuan, logika atau asumsi matematis yang menerima Jika kita Memberi 1, maka akan Menerima 10. Jika itu pun menggunakan ekonometric juga sulit menjelaskannya. Seperti itulah saya mengalami kebingungan ketika Reza Pandu Batara, si anak TK ini yang ujuk-ujuk bertanya: "Kenapa sih, kita mengurangi 1, kok bisa bertambah 10?"

Pertanyaan itu meluncur saja dari bibirnya ketika saya mulai menjalankan kendaraan meninggalkan pengemis tua di trotoar jalan. Namun, ini hanyalah pemicu, setelah semalam saya menceritakan padanya tentang keikhlasan dalam memberi. Kisah itu adalah tentang keikhlasan Abu Thalib dalam memberikan delima kepada orang lain sementara istrinya, fatimah Az-Zahra' juga sangat membutuhkannya.

"Pengemis tadi diberikan uang Rp 5000,-, jadi nanti Tuhan memberikan Lima puluh ribu," ujar Reza, sambil menghitung jari-jari tangannya dengan susah payah.

Saya tersenyum. Bingung menjelaskan ketakmengertiannya. Namun, saya sepulang sekolah, saya menceritakan lagi kisah Delima Abu Thalib.

Simak saja kisah Sahabat Ali bin Abi Thalib ketika Istrinya Fatimah Az-Zahra', yang sedang sakit menginginkan Buah Delima

"Siti Fatimah r.a menderita sakit, maka datanglah Ali ke rumahnya, kemudian berkata:"Ya Fatimah, apakah yang engkau inginkan dari makanan di dunia ini?"

Fatimah menjawab: "Ya Ali, saya ingin buah delima."

Maka Ali berfikir sejenak, kerana ia tak ada uang sepersenpun. Dia pun berdiri serta pergi ke pasar mencari pinjaman uang satu dirham yang lalu dibelikan sebuah delima untuk istrinya Fatimah
Di dalam perjalanan, dia melihat seorang tua yang menderita sakit, ibarat orang terbuang di jalan, maka Ali berhenti dan bertanya kepadanya:"Wahai hamba Allah, apakah yang engkau inginkan?"

Orang tua itu berkata: "Ya Ali, sudah lima hari saya di sini ibarat orang terbuang belum ada sesuatupun yang bisa saya makan dan telah banyak orang yang lalu dan tidak seorang pun yang memalingkan mukanya kepada saya dan saya inginkan buah delima yang kau bawa itu ."

Maka Ali berfikir sejenak, dalam hatinya berkata:"Saya hanya membeli sebuah delima untuk Fatimah, seandainya delima ini saya berikan seluruhnya kepada peminta-minta ini maka Fatimah tidak mendapat bahagian. Tetapi kalau orang tua ini tidak saya beri telah menyalahi firman Allah Taala:
'Adapun orang yang meminta-minta, jangan lah engkau herdik'


Dan Nabi s.a.w juga telah bersabda:
'Janganlah kamu sekalian menolak orang yang meminta-minta, meskipun dia itu di atas kuda'
(Al-Hadith)

Maka Ali lalu memberikan Buah Delima itu kepadanya . Seketika itu juga dia sembuh, dan serentak itu pula Siti Fatimah r.a (yang berada di rumah) juga sembuh dan tidak menginginkan lagi buah delima.

Ali pun lalu pulang, dan sesampai di rumah dia berasa malu. Tatkala Fatimah melihatnya, maka dia segera berdiri tersenyum menyambutnya serta merangkulnya lalu mendakapnya ke dadanya seraya berkata:

Mengapa engkau bersedih hati wahai suamiku? Demi keperkasaan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, sesungguhnya tatkala engkau memberikan delima itu kepada orang tua tersebut, maka hilanglah keinginan ku kepada buah delima."

Maka Ali gembira dengan kata-katanya istrinya itu. Tiba-tiba datanglah seseorang mengetuk pintu. Tanya Ali:
"Siapa ya ?"
Jawab orang itu:
"Saya Salman Al-Farisi, tolong, bukakan pintu!"
Ali berdiri dan membukakan pintu, dan dia melihat Salman Al-Farisi di tangannya memegang talam yang tertutup di bahagian atasnya, serta meletakkanya di hadapan Ali.
Kata Ali:
"Dari manakah ini, ya Salman?"
Jawab Salman: "Dari Allah kepada Rasul dan dari Rasul kepada engkau."

Maka Ali membuka tutup talam itu, ternyata di dalamnya terdapat sembilan buah delima. Maka Ali berkata lagi:
"Ya Salman, kalau ini untuk saya tentunya harus sepuluh, berdasarkan firman Allah Ta'ala: 'Barangsiapa mangerjakan satu kebajikan, maka baginya sepuluh balasan yang sepadan'

Salman al-Farisi tertawa sambil mengeluarkan sebiji delima dari dalam saku bajunya dan meletakkannya di talam seraya berkata:
"Ya Ali, demi Allah sesungguhnya delima itu sebanyak sepuluh akan tetapi saya ingin menguji kecerdasanmu"

Tak ada satupun kebajikan yang kita lakukan yang takkan terbalas, karena semua janji Allah senantiasa Dia tepati, Jangan tunda berbuat kebajikan sekecil apapun ketika diberi kemampuan untuk melakukan, lalu perhatikan apa yang akan diperbuat oleh Allah terhadap diri kita. Mari Abadikan yang tersisa dengan Sedekah . 
inilah yang dimaksud "Jika Ikhlas Memberi 1, maka akan Menerima 10"
http://herman-lilo.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo bergabung disini.... boleh berkomentar... asal sopan dan intelek, humoris, serta dapat menambah wawasan dan persaudaraan